Bagikan:

JAKARTA - Pengawas nuklir PBB harus memainkan peran dalam pembicaraan nuklir antara Amerika Serikat dengan Iran, kata Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi pada Hari Kamis, menjelang putaran kedua pembicaraan antara Washington dan Teheran.

Grossi, yang tiba di Teheran pada Hari Rabu, mengadakan diskusi dengan menteri luar negeri dan kepala nuklir Iran tentang bagaimana IAEA dapat mendukung pembicaraan nuklir Iran-AS.

"Saya juga sedang menghubungi negosiator Amerika untuk melihat bagaimana badan tersebut dapat menjadi jembatan antara Iran dan AS, dan membantu mencapai hasil positif dalam negosiasi," kata Grossi, seraya menambahkan verifikasi oleh IAEA akan diperlukan untuk menjadikan setiap kesepakatan nuklir sah, dikutip dari Reuters 17 April.

Diketahui, Presiden AS Donald Trump telah mengancam akan mengebom Iran jika pembicaraan gagal.

Pada tahun 2018, Presiden Trump menarik AS dari pakta nuklir tahun 2015 antara Iran dan negara-negara besar dunia, yang menyebabkan Iran kemudian melampaui batas pengayaan uranium kesepakatan itu dan membatasi pengawasan IAEA.

Pada Bulan Februari, IAEA merilis laporan yang mengatakan situasi saat ini "sangat memprihatinkan" karena Teheran memperkaya uranium hingga tingkat kemurnian 60 persen, mendekati tingkat senjata.

Teheran sendiri telah lama membantah berupaya mendapatkan senjata nuklir.