JAKARTA - Pertahanan satu bangsa erat kaitanya dengan alutsista yang dimiliki. Karena itu, perawatan hingga modernisasi alutsista menjadi suatu yang penting.
Di Indonesia, alutsista yang dimiliki kebanyakan sudah dipakai puluhan tahun. Namun, masih dirawat dengan sangat baik.
Anggota Komisi I DPR RI M Farhan menjelaskan berdasarkan hasil pengamatan perawatan alutsista terbaik di TNI ada di Angkatan Laut. Sebab, masih terdapat alutsista TNI AL yang umurnya di bawah 10 tahun.
"Bisa dikatakan hasil pantauan kita baru pengamatan selewat bukan penelitian yang mendalam dari anggota panja menujukan bahwa yang paling mending itu peratawan (alutsista) angkatan laut (AL)," katanya dalam diskusi virtual, Minggu, 25 April.
Sementara, alutsista di matra lainnya tidak sebaik TNI AL. Bahkan, Angkatan Udara (AU) disebut Farhan perawatannya paling buruk. Sebab, dari total alutsista yang dimiliki hanya seper tiga yang dapat digunakan beroperasi.
"Tetapi kalau angkatan udara waduh. Itu paling serem udah. Angkatan udara itu punya 28 F-16, di mana hanya 1/3 yang bisa operasional. Itu pun kemampuan radarnya tingga 30 persen," jelasnya.
BACA JUGA:
-
| BERITA
Imigrasi Soekarno-Hatta Pulangkan 32 Warga India terkait Tsunami COVID-19
25 April 2021, 17:18 -
| BERITA
KRI Nanggala-402 Berusia 42 Tahun, Pengamat: Normalnya Digunakan 30 Tahun
25 April 2021, 17:03 -
| BERITA
Prabowo Dikritik karena Tiba-tiba Mau Belanja Alutsista dalam Dua Pekan ke Depan
25 April 2021, 16:15
Lebih lanjut, Farhan mengaku tidak lagi bertanya mengenai kemampuan tempur dari alutsista yang dimiliki oleh TNI AU. Sebab, kemampuan radar yang hanya 30 persen sudah menjawab bagaimana keadaan dan perawatan alutsista tersebut.
"Setelah kita tahu kemampuan dasarnya kita sudah tidak berani nanya lagi dengan kemampuan tempurnya," jelasnya.
Sementara untuk Angkatan Darat (AD), Farhan tidak menjelaskan bagaimana hasil pemantauan yang dilakukan dari kunjungan kerja yang dilakukannya.
Di sisi lain, Farhan mengatakan mayoritas anggota Komisi I saat sedang pergi ke luar negeri selalu menyempatkan untuk bertemu dengan industri pertahanan diberbagai macam negara. Seperti, Amerika, Ukraina, dan Turki.
"Setiap kali kita datang ke sana, kita di service habis-habisan karena kita diangap sebagai potential buyer dan mereka tahu kita sangat membutuhkan," ucapnya.
Terkait
