JAKARTA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memastikan pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang di perairan utara Bali akan terus dilakukan. Hadi menyebut seluruh prajurit TNI Angkatan Laut dikerahkan untuk melakukan misi ini termasuk dibantu tim gabungan.
"Sampai hari ini upaya pencarian masih dilakukan. TNI AL, seluruh prajurit melakukan pencarian dan pertolongan KRI Nanggala," kata Hadi dalam konferensi pers yang ditayangkan di akun YouTube Puspen TNI, Kamis, 22 April.
Dalam misi pencarian dan penyelamatan ini, TNI juga mendapat bantuan dari negara lain seperti Singapura, Malaysia, dan Australia.
"Kita semua berharap upaya pencarian akan membuahkan hasil dan menumbuhkan harapan untuk menyelamatkan seluruh personel KRI Nanggala," ungkap Hadi.
Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengatakan saat ini proses latihan yang dilakukan di perairan Bali ditunda setelah hilangnya kapal yang memuat 53 orang tersebut.
"Kita fokus pada pencarian," tegasnya.
Dirinya juga menyatakan, negara yang tergabung dalam konferensi kapal selam juga akan memberikan bantuan.
"Yang sudah berangkat dari Singapura dan Malaysia, beberapa negara lainnya siap juga untuk membantu," katanya.
"Jadi ini sudah kesepakatan di dalam konferensi. Jadi siapa pun yang mengalami kedaruratan wajib memberikan bantuan keselamatan. Semuanya untuk membantu kemanusiaan, tidak ada politik," imbuh Yudo.
BACA JUGA:
KRI Nanggala-402 sebelumnya meminta izin menyelam di perairan Bali pada pukul 03.00 WITA, Rabu, 21 April. Rencananya kapal selam ini akan melaksanakan penembakan untuk gladi resik pelatihan. Namun KRI Nanggala-402 hilang kontak.
Pencarian dilakukan dengan menggunakan sonar aktif di sekitar menyelamnya KRI Nanggala-402. Tapi hasilnya nihil. Sementara pada pukul 07.00 WITA, pencarian dilakukan lewat udara. Terlihat tumpahan minyak di lokasi KRI Nanggala-402 menyelam.