Ratusan Tahanan di Ekuador Bantu Pemerintah Buat Peti Mati untuk Korban COVID-19
Ilustrasi Peti Mati (Photo by WantTo Create on Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Semakin hari, jumlah orang yang terkontaminasi oleh pandemi COVID-19 terus bertambah. Setali dengan itu angka kematian yang akibatkan oleh virus corona juga tak sedikit.

Hal ini membuat sejumlah negara untuk memproduksi peti mati, sebagai prosesi pemakaman pasien COVID-19. Untuk memenuhi kebutuhan peti mati, Pemerintah Ekuador mengajak ratusan tahanannya untuk memproduksi tempat pemakaman bagi korban virus corona. 

Seperti dilansir Reuters, para tahanan di Ambato, sebuah kota di selatan ibukota Quito, mulai menggunakan kayu sitaan dari otoritas lingkungan untuk membuat peti mati. Nantinya ratusan peti mati itu akan didistribusikan ke daerah yang memiliki jumlah korban meninggal akibat COVID-19.

"Kementerian Lingkungan Hidup menyumbangkan kayu sitaan, yang akan digunakan untuk tujuan lain, sebuah tujuan mulia: Berikan peti mati kayu kepada keluarga yang kehilangan orang yang dicintai," kata Menteri Lingkungan Hidup Ekuador Juan DeHowitt dalam sebuah pernyataan.

Kurangnya pasokan kayu untuk membuat peti mati, membuat masyarakat di Guayaquil terpaksa memakamkan sanak keluarganya dengan kota kardus. Pilihan kotak kardus menjadi alternatif ketika harga peti mati yang terbuat dari kayu menjadi mahal.

Mengingat Ekuador saat ni telah mengkonfirmasi 4.965 kasus COVID-19, dengan 272 meninggal. Hal ini membuat banyak mobil jenazah harus bergiliran untuk mengangkut dan menguburkan pasien corona yang telah meninggal.

Bahkan beberapa di antara yang tewas merupakan tenaga medis yang bertugas menangani pasien COVID-19. Kalau di total, hingga kini jumlah perawat yang tertular COVID-19 ada sekitar 147 orang. Hal itu, membuat 120 orang perawat lainnya mengundurkan diri karena takut tertular.

Lonjakan jumlah kematian pun sempat diutarakan oleh Presiden Ekuador Lenin Moreno. Dirinya telah memperingatkan bahwa jumlah kematian akibat COVID-19 di provinsi Guayas dapat meningkat hingga 3.500 orang.

Untuk itu, Pihak berwenang telah menciptakan pemakaman umum darurat, dan Menteri Dalam Negeri Ekuador Maria Paula Romo, telah mengatakan pada hari Kamis, ihwal pemerintah akan mulai mengatur harga layanan pemakaman yang ada.