JAKARTA - Indonesia berduka atas meninggalnya penyanyi Glenn Fredly. Pria berdarah Ambon ini mengembuskan napas terakhirnya di RS Setia Mitra, Jakarta Selatan, Rabu, 8 April, pukul 18.47 WIB. Diketahui, penyebab meninggalnya pelantun lagu Januari ini adalah meningtis.
Menurut siaran pers dari pihak keluarga, Glenn sempat mengeluhkan penyakit ini beberapa waktu lalu. Namun satu bulan terakhir ia mulai merasa tidak nyaman dan memutuskan untuk melakukan rawat inap.
Jadi, apa sebenarnya meningitis? Mengutip dari berbagai sumber, meningitis merupakan sebuah infeksi yang menyebabkan selaput di sekitar otak dan sumsum tulang belakang mengalami radang. Kondisi seperti itu juga disebut radang selaput otak. Meningitis dapat disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur. Beberapa gejala umum yang dirasakan penderita meningitis di antaranya sakit kepala, demam, dan leher kaku.
Kondisi tersebut dapat terjadi pada setiap usia, bahkan bayi yang baru lahir. Namun, virus ini mudah menyerang orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah seperti anak-anak, orang tua, dan orang dengan HIV/AIDS.
Patogen yang menyebabkan meningitis bakteri juga dapat dikaitkan dengan penyakit serius lainnya, yaitu sepsis. Tanpa perawatan segera, sepsis dapat dengan cepat menyebabkan kerusakan jaringan, kegagalan organ, hingga kematian.
BACA JUGA:
Penularan Meningitis
Seperti dijelaskan sebelumnya, meningitis dapat diakibatkan oleh virus atau bakteri. Bakteri meningitis umumnya menyebar dari satu orang ke orang lain. Selain itu, bakteri tertentu dapat menyebar melalui makanan. Bagaimana orang menyebarkan bakteri sering tergantung pada jenis bakterinya. Meningitis bakteri cukup berbahaya karena sangat mengancam jiwa.
Melansir CDC, Sama halnya dengan bakteri, virus meningitis dapat disebarkan oleh orang yang memiliki virus tersebut. Jika seseorang melakukan kontak dekat dengan yang memiliki virus meningitis, dia dapat tertular. Namun, bisa saja orang tersebut tidak menderita meningitis karena kebanyakan orang yang terinfeksi virus ini tidak berkembang menjadi meningitis.
Pengobatan Meningitas
Melansir Meningitis Now, penderita meningitis membutuhkan perawatan segera dengan antibiotik dan perawatan cepat di rumah sakit. Sementara di rumah sakit, perawatan lain, prosedur dan pengujian akan dilakukan tergantung pada kondisi pasien.
Salah satu pengujian utama yang dilakukan untuk menguji apakah seseorang menderita meningitis atau tidak adalah dengan melakukan pungsi lumbar atau tindakan medis yang dilakukan dengan “menusuk” daerah lumbar tulang belakang. Hal tersebut memungkinkan dokter untuk dengan cepat membuat diagnosa meningitis dengan menganalisa cairan serebrospinal (CSF) yang melindungi otak dan sumsum tulang belakang. Cairan ini terinfeksi ketika pasien menderita meningitis.
Kadang-kadang pengobatan dengan antibiotik dilakukan karena kondisi pasien terlalu serius untuk dilakukan pungsi lumbar. Dalam kasus ini, pungsi lumbar dapat dilakukan ketika kondisi pasien membaik.
Sayangnya tidak ada pengobatan khusus untuk sebagian besar kasus meningitis virus. Pasien perlu dihidrasi dengan cairan, diberikan obat penghilang rasa sakit, dan beristirahat untuk pemulihan.