Dampak Infeksi Bakteri Meningitis Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Dampak Infeksi Bakteri Meningitis (Gambar Usman Yousaf - Unsplash)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dr Dirga Sakti Rambe mengemukakan akibat infeksi bakteri Neisseria meningitidis yang bisa menimbulkan penyakit meningitis pada manusia. Lantas seperti apa dampak infeksi bakteri meningitis itu? Simak ulasannya di bawah ini, ya!

"Kapan sih kita menduga seorang itu kena meningitis? Jadi ingat, kan lokasinya di kepala, di selaput otak. Jadi umumnya nomor satu ia sakit kepala hebat," katanya dalam dialog mengenai vaksin meningitis yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.

Dampak Infeksi Bakteri Meningitis

Melansir dari ANTARA. dirga menegaskan, sakit kepala seseorang yang terinfeksi bakteri tersebut terasa hebat, sampai terasa tidak mempan walaupun diberikan bermacam rupa obat-obatan.

Setelah itu, lanjut dia, gejala selanjutnya merupakan demam tinggi serta terdapat perasaan tidak tahan saat melihat sinar. Untuk itu, umumnya tenaga kedokteran memeriksa penderita dengan metode kaku kuduk.

Secara umum ada beberapa dampak lainnya yang kerap ditemukan yang bisa dijadikan acuan ketika berobat:

Perubahan kondisi mental seperti tampak kebingungan atau kadang mengantuk hingga sulit dibangunkan.

  • Mual kadang disertai muntah.
  • Leher kaku (kaku kuduk).
  • Kejang.
  • Sensitif terhadap cahaya (fotofobia).
  • Sakit kepala hebat.

Buat memastikan diagnosisnya, dokter pula hendak melaksanakan cek darah dan melaksanakan pengecekan sinar x dengan perlengkapan CT Scan ataupun Magnetic Resonance Imaging (MRI) di kepala pasien.

"Namun yang sangat definitif ataupun yang paling pasti itu pada saat diperiksa cairan sumsum tulang belakangnya. Nanti jika ketemu kumannya, oh ini meningitis," ucapnya.

Walaupun bisa ditemukan serta ditangani, Dirga menegaskan kalau penyakit yang dapat ditularkan oleh jamaah asal negara lain saat beribadah haji ini pula dapat berdampak parah bila tidak ditemukan sejak awal.

Tidak hanya itu, mungkin terdapatnya gejala sisa semacam stroke pula bisa terjadi sehabis penyakit ini sembuh, sebab penyakit meningitis menyerang selaput otak.

Buat itu, Dirga mengajak kepada seluruh calon jamaah haji buat melaksanakan vaksin meningitis sebagai suatu upaya perlindungan diri, bukan sebagai sebuah kegiatan yang dilakukan buat menggugurkan kewajiban jamaah haji sebelum berangkat saja.

"Jadi kita vaksinasi itu bukan karena kewajiban, namun kita pahami ini sebagai untuk melindungi kesehatan kita. Serta tadi, pada saat bicara meningitis, taruhannya yaitu nyawa, sebab mengaitkan otak," tegasnya.

Buat diketahui, Pemerintah Indonesia hendak membagikan vaksin meningitis secara cuma-cuma kepada jamaah calon haji. Vaksin meningitis bakal diberikan kepada jamaah saat proses pemvisaan.

Vaksinasi meningitis merupakan suatu keharusan untuk mereka yang datang ke Arab Saudi dengan memakai visa haji. Persyaratan ini selaku bagian dari upaya pemberian perlindungan sekaligus penangkalan terhadap penularan suatu penyakit.

Sebelumnya, Kepala Pusat Kesehatan( Kapuskes) Haji Kementerian Kesehatan RI Liliek Marhaendro Susilo mengimbau supaya calon jamaah haji melaksanakan suntik vaksin meningitis saat sebelum berangkat ke tanah suci.

"Meningitis itu jadi kalau kita divaksin, itu bakal memberikan pelindungan kepada kita supaya kebal terhadap penyakit itu. Karena, kan, pada saat haji jutaan orang dari seluruh dunia tiba," tutur Liliek (23/3).

Jenis Meningitis

  1. Meningitis Virus
  2. Meningitis Bakteri
  3. Meningitis Parasit
  4. Meningitis Non-Infeksi
  5. Meningitis Jamur

Faktor Risiko Terkena Meningitis

Virus dan bakteri penyebab meningitis dbisa sangat menular, melalui kontak langsung, seperti lewat batuk atau bersin (air liur atau lendir saluran pernapasan). Berikut ini adalah beberapa faktor risiko meningitis:

  1. Tidak memperoleh jenis imunisasi tertentu (misalnya vaksinasi Hib, MMR, pneumokokus, dan meningokokus).
  2. Anak balia. 
  3. Seseorang yang memiliki daya tahan tubuh (imunitas) rendah.
  4. Wanita yang sedang hamil. 
  5. Tinggal di daerah berlingkup komunitas seperti asrama atau pondok (bersama-sama dalam jumlah banyak).
  6. Bepergian ke daerah rawan meningitis (contohnya area sub sahara Afrika).

Selain itu baca juga berita terkait: “Vaksin Meningitis Jadi Fitur Tambahan dalam SatuSehat Mobile”.

Jadi setelah mengetahui dampak infeksi bakteri meningitis, simak berita menarik lainnya di VOI.ID, saatnya merevolusi pemberitaan!