Bagikan:

JAKARTA - Bencana alam, termasuk gelombang tinggi dan cuaca ekstrem, menjadi tantangan besar yang harus diwaspadai oleh masyarakat, terutama bagi yang tinggal di daerah pesisir.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi gelombang tinggi yang bisa mencapai 2,5 meter di beberapa wilayah perairan Sulawesi Utara.

"BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terkait tinggi gelombang hingga 30 Januari 2025," ujar Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Bitung, Ricky D Aror, di Manado, seperti dikutip ANTARA.

Pada umumnya, angin di wilayah tersebut diperkirakan bertiup dari arah barat hingga utara dengan kecepatan antara 2 hingga 20 knot.

Wilayah perairan yang berpotensi mengalami gelombang tinggi antara 1,25 hingga 2,5 meter (sedang) meliputi Kabupaten Kepulauan Sitaro dan Kabupaten Minahasa Utara. Selain itu, perairan selatan Sulawesi Utara, Kabupaten Kepulauan Sangihe, dan Kepulauan Talaud juga berisiko mengalami gelombang yang lebih besar.

Ricky mengingatkan kepada masyarakat, terutama pelaku pelayaran, untuk lebih berhati-hati dengan adanya potensi gelombang tinggi ini. "Nelayan harus memperhatikan kecepatan angin yang melebihi 15 knot dan tinggi gelombang yang lebih dari 1,25 meter," tambahnya. Begitu juga bagi kapal tongkang, di mana kecepatan angin yang lebih dari 16 knot dan gelombang lebih dari 1,5 meter dapat menambah risiko pelayaran.

Sementara itu, bagi kapal feri, kecepatan angin yang melebihi 21 knot dan gelombang di atas 2,5 meter dapat mengancam keselamatan. Bahkan, kapal-kapal besar seperti kapal kargo atau pesiar perlu mewaspadai kecepatan angin di atas 27 knot dan gelombang lebih dari 4,0 meter.

BMKG berharap dengan adanya peringatan dini ini, masyarakat khususnya yang beraktivitas di laut dapat mengantisipasi potensi bahaya yang bisa terjadi akibat gelombang tinggi.