Bagikan:

JAKARTA - RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur kembali melanjutkan proses identifikasi terhadap 9 kantong kantong jenazah korban kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat pada Jumat, 24 Januari.

Identifikasi dilakukan melalui jaringan otot hingga rambut. Pasalnya menurut Karo Laboratorium Kedokteran dan Kesehatan (Labdokkes) RS Polri Brigjen Sumy Hastry Purwanti, kondisi korban kebakaran sulit diidentifikasi.

"Tapi yang post mortem sangat sulit, karena sebagian tulang hampir semua terdegradasi sehingga kita harus mencari lebih dalam lagi dan juga bagian tubuh, contohnya jaringan, jaringan otot, atau kulit, rambut," kata Sumy di RS Polri, Jumat, 24 Januari.

Sumy mengatakan, pemeriksaan mendalam ini melihat kondisi yang ada di kantong jenazah sudah terbakar dan sulit dikenali.

Saat ini, RS Polri sudah mengambil 32 sampel deoxyribonucleic acid (DNA) dari sebelas kantong jenazah korban kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat.

Sedangkan satu kantong jenazah yang baru datang Kamis, 23 Januari, masih proses pemeriksaan dan pengambilan sampel.

"Ada sekira 32 post mortem yang diterima oleh pihaknya guna identifikasi para korban kebakaran Glodok Plaza. Pihaknya akan mencocokkan 32 data post morten dengan ante mortem yang dikirim ke RS Polri Kramat Jati," katanya.

Lebih lanjut Sumy mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan pemeriksaan secara maksimal dari profil DNA dan data pembanding dari sampel keluarga korban (ante mortem).

"Kami sudah mengambil sample ante mortem dari 14 keluarga, dari ante mortem kami sudah ada datanya semua. Kita masih terus bekerja sampai benar-benar keluar secara maksimal dari profil DNA," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri menyerahkan satu jenazah korban kebakaran Glodok Plaza di Tamansari, Jakarta Barat, kepada pihak keluarga pada Jumat, 24 Januari 2025, sekitar pukul 11.15 WIB.

Kepala RS Polri, Brigjen Prima Heru Yulihartono mengatakan, tim gabungan DVI Pusdokkes Polri telah berhasil identifikasi jenazah atas nama Zhuki Fitria Radja atau Zhuki Radja (42) laki-laki.

"Jenazah Zhuki Fitria Radja akan dibawa pihak keluarga ke Pekanbaru untuk dimakamkan," kata Brigjen Prima kepada wartawan di RS Polri.

Proses penyerahan langsung dilakukan oleh Kepala RS Polri kepada penyidik Polsek Metro Tamansari di depan rumah duka B Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri.