Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo menginginkan ibu kota negara menjadi smart city atau kota pintar yang desainnya jadi rujukan dunia. Hal ini disampaikannya saat membuka HUT Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAPI) ke-50.

"Mari kita rancang ibu kota baru di Kalimantan Timur menjadi kota dan kawasan yang benar-benar smart desainnya yang menjadi pioneer (pelopor) kota, yang menjadi rujukan-rujukan dunia," kata Jokowi dalam sambutannya yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu, 17 April.

Meski begitu, eks Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan konsep kota pintar tak boleh hanya sebatas digitalisasi fasilitas atau layanan publik. Jokowi mengatakan, kota pintar juga berkaitan dengan perencanaan yang matang dalam aspek lingkungan, sosial, budaya, dan ekonomi.

"Dasar dari smart city adalah smart design city yang memberikan kenyamanan sempurna untuk warganya yang kemudian dibantu oleh perangkat digital untuk memingkatkan kenyamanan warganya," tegasnya.

Lebih lanjut, Jokowi juga ingin perancangan ini juga dilakukan secara matang sehingga ke depan bisa terbangun kota yang makin inklusif dan terbuka bagi warganya.

Sebab, perencanaan yang matang akan berkontribusi besar terhadap kualitas hidup warga serta kegiatan ekonomi, sosial, dan budaya. "Juga terhadap citra Indonesia di mata masyarakat internasional," ungkapnya.

"Mari kita jadikan kota-kota di Indonesia menjadi smart city yang diawali dengan desain yang smart. Mari kita jadikan provinsi di Indonesia menjadi smart province yang diawali dengan desain yang smart," tutup Jokowi.