Bagikan:

JAKARTA - Nama Raffi Ahmad, belakangan ini semakin populer bukan hanya sebagai selebriti Tanah Air. Dia merambah ketenarannya sebagai pebisnis dan pengusaha yang bukan lagi 'kaleng-kaleng' setelah mengakuisisi klub sepakbola Cilegon FC menjadi Rans Cilegon FC. Bahkan, suami Nagita Slavina itu juga membuka sekolah sepakbola (SSB) sekaligus sarana olahraga di beberapa kota di Indonesia. 

Raffi Ahmad juga sudah tak asing lagi dengan sirkulasi lingkungan pemerintahan. Dia sering dipanggil Istana untuk bertemu Presiden Jokowi baik kapasitasnya sebagai artis ataupun pebisnis. 

Bos Rans entertainment itu juga tak satu dua kali dilirik partai politik untuk menjadi calon kepala daerah. Peluang Raffi masuk dalam kancah perpolitikan nasional pun semakin terbuka usai didapuk Presiden Jokowi sebagai selebriti pertama yang menerima suntikan vaksin, sekaligus menyosialisasikan program vaksinasi pemerintah.

Kerap mondar-mandir Istana, belakangan banyak yang berasumsi  bahwa Raffi Ahmad bakal ditunjuk Presiden Jokowi menjadi menteri. Isu ini mencuat usai adanya unggahan di Instagram pribadi Raffi saat berada di Istana Negara pada Kamis, 15 April. 

Dari postingan di Instagram @raffinagita1717, Raffi mengunggah dua buah foto. Dua foto itu menggambarkan Raffi tengah berada di teras Istana Negara dan berfoto bersama dengan Presiden Jokowi. Dalam foto itu, Raffi mengenakan jas dengan dalaman kemeja warna biru. 

Dalam unggahan tersebut, Raffi menuliskan kata-kata tentang potongan lirik Padamu Negeri, yakni jiwa raga kami dan padamu negeri kami berbakti. Banyak netizen yang menduga-duga kedatangan Raffi ke Istana karena memiliki agenda politik.

"Nda lama diangkat jadi menteri ini," ujar netizen mengomentari di postingan ayah Rafathar tersebut. 

Memang kabarnya Presiden Jokowi tengah menggodok beberapa nama baru yang akan masuk kabinet, terkait isu reshuffle Jilid II. Apakah Raffi bakal jadi calon Menteri? Bagaimana peluangnya?

Pakar Komunikasi politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Gun Gun Heryanto, menilai masuknya selebritis dalam politik praktis bukan lah hal baru di Indonesia. Dalam perjalanan politik, artis memang kerap dijadikan sebagai pengambil suara yang kini bertransformasi menjadi kandidat, baik Pileg maupun Pilkada.

"Irisan politik selebriti di politik praktis bukan cerita baru, itu dulu memang dominan menjadi vote getter di pemilu tapi setelah reformasi, bukan hanya jadi vote getter tapi juga menjadi bagian dari kandidat. Misalnya menjadi caleg atau pun menjadi kepada daerah di banyak tempat dan itu beberapa ada yang sukses tetapi diantaranya gagal," ujar Gun Gun dihubungi VOI, Jumat, 16 April.

Bahkan, sambungnya, kehadiran Presiden Jokowi di pernikahan artis Atta Halilintar juga menegaskan bahwa kelompok selebriti, baik di medsos maupun di media lain seperti televisi atau film, memang tidak terpisahkan dari landscape politik yang sekarang cenderung entertainment atau politainment.

"Tetapi, khusus untuk Raffi Ahmad, kalau rekrutmen untuk posisi menteri millenial saya tidak melihat argumentasi kuat. Termasuk di antara pos kementerian yang tersedia," ungkap Direktur Eksekutif The Political Literacy itu.

Kalaupun Presiden bakal melakukan perombakan kabinet, lanjut Gun Gun, Jokowi pasti akan mempertimbangkan kekuatan real politik yang ada. Yakni, calon menteri berasal dari parpol atau kalangan penyokong pemerintahannya dibanding dengan memasukkan basis baru yang sebenarnya diperlukan pada saat kompetisi atau kontestasi elektoral. 

"Nah Raffi, tidak merepresentasikan jangkar politik kekuatan real di DPR sehingga saya yakin nama Raffi bukan prioritas nama line up kabinet jika ada reshuffle kedua," tegas Gun Gun.

"Taruh lah yang lagi ramai soal Kementerian Investasi, atau penggabungan Mendikbud Ristek, itu portfolionya tidak ke Raffi Ahmad. Termasuk juga kalau ada pergeseran di kementerian lain," tambahnya. 

Menurut Gun Gun, harus dibedakan antara Raffi Ahmad sebagai ikon karena memiliki basis massa sebagai selebriti. Mungkin saja, dia hanya diperlukan untuk kerja PR (Public relations, red) pemerintah, seperti pada saat vaksinasi kemarin. 

 "Bacalah sebagai bagian kerja PR pemerintah untuk mendapatkan dukungan seluas-luasnya vaksinasi selain tokoh agama juga tokoh anak muda yang punya followers banyak," bebernya. 

"Jadi konteksnya, memperluas resonansi vaksinasi dan tentu mengubah dukungan lebih besar kepada pemerintah untuk menyukseskan program vaksinasi itu sendiri," kata Gun Gun menambahkan. 

Lain halnya jika dihubungkan dengan kontestasi Pilkada, menurut Gun Gun, justru bergabungnya Raffi Ahmad lebih masuk akal. Misalnya, didekati oleh parpol untuk menjadi calon kepala daerah seperti isu menjadi Bacalon wali kota Tangerang Selatan.

"Kalau itu kan sejarah lama artis masuk politik baik sebagai caleg atau cakada. Tapi kalau menteri milenial ini bacaannya berbeda. (Jauh,red) saya lihat tidak ada satu variabel pun yang bisa masuk untuk memposisikan Raffi sebagai potensial nama untuk jadi calon menteri," terang pengamat politik kelahiran Cianjur itu.

Alasannya, Gun Gun menambahkan, jelas pada komposisi menteri ada representasi kekuatan politik. Pertama,  khalayak kunci, karena Indonesia merupakan the big muslim country pasti yang dilibatkan adalah NU-Muhammadiyah. 

Kedua, kekuatan partai penyokong dalam soal pilpres atau setelahnya itu adalah keuntungan dalam kekuasaan. Ketiga, pertimbangan geopolitik, misalnya, barat-timur dan representasi gender laki-laki dan perempuan. Biasanya ada akomodasi sebagai bentuk keseimbangan politik Jokowi terutama dalam konteks politik perempuan di Indonesia. 

"Dan itu semua enggak ada yang masuk hitungannya Raffi Ahmad. Bicara menteri pertimbangannya sangat susah kalau hanya sekedar selebritas," katanya.

"Mungkin ke depan bisa jubir, bisa timses, bisa calon Pilkada, bisa caleg. Karena 2024 ada juga Pilkada kan," tandas Gun Gun Heryanto.

Menjadi pesohor dalam negeri, tentu pundi rupiah artis yang dekat dengan superstar Korea Choi Siwon Super Junior itu punya bisnis yang menggurita. Kekayaan Raffi semakin menjadi-jadi usai menikahi artis Nagita Slavina yang sudah lama bergelut di bidang entertainment. 

Apa saja sih mega bisnis yang kini tengah dijalani artis dengan sebutan sultan Andara itu?

1. RANS Entertainment

Memiliki brand sendiri untuk berbagai lini bisnis hiburannya, Raffi Ahmad sukses memberikan tempat yang menampung banyak seniman di dalam manajemennya.

Manajemen ini bergerak di berbagai platform, mulai dari layar televisi, produksi film bioskop, hingga media sosial seperti YouTube. Tak heran, berbekal nama besar serta bakat bisnisnya, Raffi mendapat kesuksesan besar dari bisnis tersebut.

2. Kuliner

Pada lini kuliner sendiri, Raffi memiliki beberapa produk yang dikelola. Mulai dari Bakmi RN, yang memiliki produk mie ayam dengan sistem take away, kemudian keripik singkong dan Nagitoz yang dipasarkan di salah satu franchise minimarket besar di Indonesia, Gigieat Cake, Aa Raffi Chicken, hingga bisnis cafe kekinian dengan nama RA Street.

3. Bisnis Furnitur dengan Rans Living

Raffi Ahmad juga turut meramaikan industri furnitur dengan brand Rans Living. Sasarannya adalah orang yang membutuhkan furnitur guna mengisi properti yang dimilikinya.

Penjualan produk dari Rans Living ini sendiri tak hanya bisa ditemukan dengan sistem online, namun juga memiliki toko fisik dengan sistem offline.

4. Klub Bola Cilegon United

Baru-baru ini dikabarkan bahwa Raffi kembali melebarkan sayap bisnisnya ke segmen klub bola tanah air. Cilegon United jadi klub yang secara resmi diakuisisi olehnya, bersama dengan Rudy Salim.

Nama klub bola tersebut juga kemudian diganti menjadi RANS Cilegon FC. Tak hanya klub bolanya saja, Raffi Ahmad juga berencana membangun sekolah bola dan markas untuk timnya berlatih. Konsep yang sangat visioner ya?

Bisnis Raffi Ahmad memang terbilang cukup banyak, maka tak heran jika pendapatannya juga fantastis. Dibarengi dengan kerja keras dan kemauan untuk terus belajar dan berusaha, kini Raffi Ahmad dapat dikatakan salah satu selebritas tanah air yang sukses di sektor bisnis. 

 Mas Raffi sudah siap enggak nih jadi menteri?