Bagikan:

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memilih fokus mengusut dugaan suap pengurusan pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI dan perintangan penyidikan yang menjerat Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

KPK mengaku tak akan terpengaruh dengan narasi yang muncul di publik.

"Kami sebetulnya lebih fokus kepada pemenuhan bukti-bukti, ya," kata Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu kepada wartawan yang dikutip pada Jumat, 10 Januari.

Asep bilang pernyataan serupa sebenarnya sudah berkali-kali disampaikan oleh Pimpinan maupun Juru Bicara KPK. Lembaganya akan mengenyampingkan berbagai anggapan yang muncul dalam proses penguatan barang bukti.

"Kami tidak ikut masuk di dalam hal tersebut," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, KPK mengembangkan kasus suap pergantian antar waktu (PAW) yang menjerat eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan dan buronannya, Harun Masiku.

Dua orang kemudian ditetapkan sebagai tersangka, yakni Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Donny Tri Istiqomah yang merupakan kader PDIP sekaligus pengacara.

Tak sampai di situ, Hasto juga jadi tersangka perintangan penyidikan. Ia diduga berusaha menghalangi proses hukum, salah satunya dengan meminta Harun untuk merusak ponselnya dan kabur setelah operasi tangkap tangan (OTT) dilakukan.

Terhadap penetapan tersangka ini, beragam reaksi disampaikan kubu PDIP. Salah satunya adalah mengklaim adanyanya informasi Hasto harus segera ditahan sebelum pelaksanaan kongres partai 2025.

“Kami mendengar informasi bahwa Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto ditargetkan akan ditahan sebelum Kongres PDI Perjuangan yang akan berlangsung dalam waktu dekat,” kata Ketua DPP PDIP bidang Reformasi Hukum Ronny Talapessy dalam konferensi pers tim hukum di kantor DPP PDIP Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 9 Januari.