JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menginformasikan ada warga Indonesia yang sudah terpapar virus Human Metapneumovirus (HMPV). Salah satu upaya pencegahan yang dilakukan adalah dengan melakukan screening di Bandara Soekarno Hatta, Kota Tangerang.
Di tengah kekhawatiran, masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak mengetahui informasi virus HMPV. Salah satunya Suryani (46), penjual bebek goreng di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Suryani mengaku tidak mengetahui virus HMPV sudah masuk ke Indonesia, dan beberapa kasus yang sudah tercatat saat ini.
“Tidak tahu. Malah baru tahu dari abang,” ujar Suryani saat ditemui VOI di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 8 Januari.
Suryani berharap, virus HMPV tidak seperti virus COVID-19, yang mengakibatkan banyaknya orang meninggal dunia.
“Ya mudah-mudahan mas, tidak seperti COVID,” harapnya.
Saat terjadi pandemi COVID-19 di Indonesia, Suryani merasakan betul bagaimana situasinya. Selain banyak korban jiwa, perekonomian Indonesia juga terdampak.
Bahkan, usaha kuliner yang dijalani Suryani juga terhambat. Sebab banyak warga yang takut keluar rumah.
BACA JUGA:
“Pas itu mas, sepi banget yang beli. Dua tahun, sepi. Mudahan-mudahan kali ini tidak seperti COVID-19,” ucapnya.
Hal senada dikatakan Fajar (35), warga lainnya. Ia juga mengaku tidak mengerti soal virus HMPV.
“Tidak tahu mas,” ujarnya.
Fajar juga berharap virus itu tidak sampai merengut korban jiwa.
“Pokoknya jangan sampai ada yang meninggal. Itu saja lah ya,” harap Fajar.
Virus Human Metapneumovirus (HMPV) yang baru-baru ini merebak di China, dilaporkan sudah sampai di Indonesia. Informasi yang dihimpun, kasus virus HMPV saat ini ditemukan pada anak-anak.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat untuk tidak panik, karena HMPV bukanlah virus baru dan sudah dikenal dalam dunia medis.
“HMPV sudah lama ditemukan di Indonesia, kalau dicek apakah ada, itu ada. Saya sendiri kemarin melihat data di beberapa lab, ternyata beberapa anak ada yang terkena HMPV,” kata Menkes di Jakarta, Senin, 6 Januari, lalu.