Bagikan:

JAKARTA - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) ekstrem melanda kawasan dataran tinggi Los Angeles AS menghanguskan rumah-rumah dan kemacetan lalu lintas pada pada Selasa 7 Januari waktu setempat. Sebanyak 30.000 orang terpaksa mengungsi akibat karhutla yang meluas dengan cepat. 

"Kami merasa sangat beruntung saat ini karena tidak ada korban luka yang dilaporkan," kata Kepala Pemadam Kebakaran Los Angeles Kristin Crowley dalam konferensi pers, Rabu 8 Januari, dikutip dari Reuters.

Kristin menambahkan, sebanyak 25.000 orang dan 10.000 rumah terancam dampak dari karhutla di Los Angeles ini. 

Api membakar setidaknya 2.921 hektare hutan dan lahan di wilayah Pacific Palisades yang terletak antara pemukiman pesisir Santa Monica dan Malibu.

Pejabat di Los Angeles telah mengeluarkan peringatan akan dampak meluasnya karhutla seiring angin kencang yang datang setelah cuaca kering yang berkepanjangan.

Wilayah Santa Monica di Los Angeles telah menerbitkan instruksi untuk warganya mengungsi ke pinggiran utara kota.

Para saksi melaporkan sejumlah rumah dan mobil terbakar imbas karhutla. Sementara penghuni beserta warga perbukitan Topanga Canyon menyelamatkan diri menjauh dari titik api. 

Petugas pemadam kebakaran telah terjun berjibaku memadamkan api. Mereka mengerahkan pesawat dengan menyendok air dari laut untuk menyiramkannya ke titik-titik karhutla.

Sementara kendaraan darurat sempat mengalami kendala melewati wilayah terdampak. Buldoser akhirnya diterjunkan menggeser kendaraan yang ditinggalkan pengemudinya di jalan-jalan seiring munculnya kepanikan. 

Kemacetan lalu lintas dari warga yang hendak menyelamatkan diri juga tak terelakkan lantaran karhutla menyebabkan terbatasnya jalur aman evakuasi hanya pada satu jalan utama yang mengarah dari ngarai ke pantai, dan satu jalan raya pesisir. 

Saat matahari terbenam di Los Angeles kemarin, kobaran api oranye menjulang tinggi menerangi perbukitan yang mengarah ke Topanga Canyon.

Karhutla juga menghanguskan beberapa pohon di halaman Getty Villa, sebuah museum yang dipenuhi dengan karya seni tinggi. Namun, pihak museum mengabarkan, sebagian besar koleksi seni itu tetap aman karena semak-semak di sekitar bangunan dipangkas agar karhutla tidak makin menjalar.