BANDA ACEH - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau 16 daerah di wilayah Provinsi Aceh untuk mewaspadai potensi banjir yang dipicu curah hujan tinggi, mengingat wilayah berjulukan Tanah Rencong itu masih berada pada musim penghujan.
Prakirawan BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda (SIM) Miftahul Jannah mengatakan saat ini Aceh masih dalam musim penghujan. Daerah-daerah ini diperkirakan akan diguyur hujan hingga intensitas tinggi dalam peringatan dini selama tiga hari ke depan.
“Waspadai potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang dan lainnya akibat hujan lebat yang terus - menerus maupun dengan durasi lama,” katanya dilansir ANTARA, Selasa, 7 Januari.
Ia menjelaskan dalam tiga hari ke depan, BMKG terpantau adanya belokan angin (shearline) dan konvergensi di wilayah Aceh. Selain itu, kondisi anomali suhu muka laut yang hangat di perairan utara Aceh juga dapat meningkatkan potensi penambahan massa uap air.
“Beberapa kondisi tersebut dapat berpotensi terhadap pertumbuhan awan hujan di wilayah Aceh,” ujarnya.
Adapun wilayah yang berpotensi diguyur hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang akibat kondisi itu di antaranya Aceh Tengah, Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya
Aceh Utara, Bener Meriah, Gayo Lues, Aceh Tenggara, Subulussalam, Aceh Selatan, Pidie, Aceh Singkil, Aceh Timur, Aceh Besar, Pidie Jaya dan Aceh Barat Daya.
“Untuk saat ini wilayah-wilayah tersebut termasuk dalam kategori waspada terhadap banjir,” katanya.
BACA JUGA:
Di sisi lain, BMKG juga mengingatkan prakiraan gelombang laut kategori sedang di perairan Aceh antara 1,25 - 2,5 meter, terutama di perairan Aceh Barat, Pulau Banyak Aceh Singkil dan perairan selatan Simeulue.
Pihaknya juga mengimbau nelayan perahu kecil untuk berhati-hati ketika mencari ikan di laut, karena akan sangat berisiko apabila kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang laut mencapai 1,25 meter.
“Pola angin umumnya bergerak dari timur laut hingga tenggara dengan kecepatan angin berkisar 05 - 22 knot,” ujarnya.