JAKARTA - IA, selaku orang tua korban pencabulan oknum guru di Jakarta Selatan, mengungkapkan bila anaknya, ZKL (17) diancam oleh terduga pelaku AI (50) agar tidak melaporkan aksi pencabulan yang dialaminya ke orangtuanya.
Ya, AI berencana akan menyebarkan aib dan memberi nilai rendah mata pelajaran korban, jika ia lapor ke siapa pun.
“Jadi, nilai pelajaran dijelekin. Lalu dibuka aibnya (korban). Guru itu (AI) jadi bahan untuk siswa-siswi curhat,” kata Iman saat dikonfirmasi, Jumat, 3 Januari.
Karena itu, orang tua korban meyakini jika anaknya tidak mau lapor dengan pertimbangan ancaman dari oknum guru tersebut.
Selain itu, pihak yayasan yang mengetahui aksi tersebut justru mendukung pelaku. Sebab, korban yang sempat lapor yayasan, malah diminta bungkam kepada siapa pun, termasuk tidak melapor ke orang tua. Alih-alih kasus itu sudah dimediasi pihak yayasan, namun dilakukan secara sepihak, tanpa sepengetahuan orang tua murid.
“ada intimidasi. Jadi anak saya dimediasi sama yayasan tanpa diketahui saya sebagai orangtuanya,” ujarnya.
IA menyebut bila sampai saat ini guru cabul tersebut masih mengajar di sekolah kawasan Cilandak. IA pun heran mengapa terlapor masih aktif mengajar di sekolah.
“Ketua Yayasan tuh temen-temen sekolah dulu kayaknya. Jadi kayaknya ada indikasi Yayasan coba untuk menutupi dari orang tua sih,” ucapnya.
Kasus pencabulan ini sudah dilaporkan orang tua korban ke Polres Metro Jakarta Selatan dengan nomor, LP / B / 4055 / XII / 2024 / SPKT / POLRES METRO JAKSEL / POLDA METRO JAYA, hari : Senin tanggal 30 Desember 2024.