JAKARTA - Dengan berkembangnya teknologi informasi yang begitu pesat, generasi muda Indonesia diharapkan untuk tetap bisa bangkit untuk melakukan kreativitas dan berinovasi terhadap hal hal yang positif agar terhindar dari pengaruh dan bahaya paham radikal terorisme.
Hal tersebut disampaikan anggota Komisi I DPR RI, Syariefuddin Hasan, MM, MBA, saat hadir menjadi narasumber pada acara Forum Diskusi Publik bertema “Mitigasi dan Diseminasi Penanggulangan Terorisme di Indonesia” yang berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta, Senin 12 April yang diikuti pelajar, mahasiswa, dan generasi muda melalui saluran daring.
Wakil Ketua MPR ini pun meminta masyarakat untuk berperan aktif dalam menangkal masuknya paham radikal terorisme di tengah masyarakat yang saat ini banyak disebarkan melalui dunia maya.
"Semua informasi yang ada, yang diterima tentunya kalau bisa disortir terlebih dahulu. Jangan langsung ditransmisikan atau disebar," ujarnya.
Dirinya menyadari bahwa dengan program-program yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk memberikan sosialisasi terhadap penanggulangan terorisme melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) selama ini patut untuk disikapi bahwa hal tersebut adalah salah satu program demi kepentingan bangsa dan negara.
"Begitupun juga program-program kontra radikalisme itu juga bisa dilakukan melalui pemahaman terhadap Undang-undang Dasar 1945, Pancasila, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Kalau hal itu dipahami dengan utuh, maka Insya Allah, terorisme itu tidak memiliki tempat di masyarakat kita. Dengan demikian kita akan berhasil menanggulangi terorisme di Indonesia,” ujar mantan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah ini.
Dalam kesempatan yang sama, Staf Ahli Menteri bidang Komunikasi dan Media Massa, Kementerian Komunikasi dan Informastika (Kemenkominfo), Widodo Muktiyo, mengatakan bahwa pihaknya sebagai institusi yang menyediakan infrastruktur dan juga mengelola komunikasi publik mendukung upaya BNPT yang selama ini telah memberikan pencerahan kepada masyarakat Indonesia menegani bahayanya paham radikal terorisme.
Kominfo sendiri menurutnya akan sangat mendukung untuk memberikan pesan-pesan positif, pesan-pesan terhadap bahaya terorisme. Karena jangan sampai masyarakat bangsa ini salah arah dan sampai masuk dalam jebakan terorisme.
BACA JUGA:
"Karena tidak ada itu surga yang akan menjemput kita kalau kita melakukan aksi mengebom dan seterusnya. Jadi percayalah bahwa hal-hal yang baik itu rasional dan bangsa ini sudah on the track untuk bisa melawan terorisme dan juga melawan hal-hal yang tidak baik yang merusak bangsa dan masyarakat Indonesia,” kata mantan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo ini.
Pada forum yang sama, Deputi I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI. Hendri Paruhuman Lubis menyampaikan bahwa tema yang dibahas dalam forum ini sangat tepat dengan tupoksi pencegahan, perlindungan, dan deradikalisasi, yakni merumuskan, mengkoordinasikan, dan melaksanakan kebijakan strategi dan program nasional penanggulangan terorisme khususnya kesiapsiagaan nasional, kontradiksi radikalisasi, serta deradikalisasi.
"BNPT dalam hal FKPT (Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme) sangat fokus terhadap upaya pencegahan dan deradikalisasi dengan melibatkan semua tokoh-tokoh masyarakat, tokoh pendidikan, tokoh pemuda, tokoh agama dan lain-lain. Pendekatan yang digunakan juga integratif, yakni mencakup bidang agama, sosial dan budaya, pemuda dan pendidikan, perempuan dan anak, media massa hukum dan humas serta pengkajian dan penelitian," ujar mantan Dansatinduk BAIS TNI ini.