JAKARTA - Direktur Jenderal (Dirjen) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menuntut Israel membebaskan Direktur Rumah Sakit (RS) Kamal Adwan di Gaza, Hossam Abu Safiyeh.
Safiyeh ditahan setelah militer Israel melakukan penggerebekan besar-besaran di RS Kamal Adwan
“Rumah sakit di Gaza sekali lagi menjadi medan pertempuran dan sistem kesehatan berada di bawah ancaman serius,” kata Tedros Adhanom di akun media sosial X-nya, Senin 30 Desember.
WHO menyebutkan, serangan militer Israel ke RS Kamal Adwan pada Jumat-Sabtu pekan lalu menyebabkan fasilitas kesehatan penting dan terakhir di Gaza utara itu menjadi lumpuh.
“Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara tidak dapat beroperasi setelah penggerebekan, evakuasi paksa pasien dan staf, serta penahanan direkturnya. Keberadaannya tidak diketahui. Kami menyerukan pembebasannya segera,” sambungnya.
Hospitals in #Gaza have once again become battlegrounds and the health system is under severe threat.
Kamal Adwan Hospital in northern #Gaza is out of service — following the raid, forced patient and staff evacuation and the detention of its director, Dr Hussam Abu Safiya two…
— Tedros Adhanom Ghebreyesus (@DrTedros) December 30, 2024
Pada Minggu 29 Desember, militer Israel mengklaim dalam serangan itu militernya telah menewaskan sekitar 20 militan Palestina dan menangkap “240 teroris”.
Militer Israel menyebutnya tindakan mereka yang otomatis memberhentikan RS satu-satunya di Gaza utara ini menjadi salah satu “operasi terbesar” di wilayah tersebut.
Safiyeh yang merupakan Direktur RS Kamal Adwan ditahan dalam penggerebekan itu dengan dalih militer Israel bahwa yang bersangkutan merupakan militan Hamas.
Ketika ditanya AFP apakah Safiyeh telah dipindahkan ke wilayah Israel untuk pemeriksaan lebih lanjut, militer Israel tidak segera memberikan komentar.