Bagikan:

JAKARTA - Banjir bandang yang menerjang ratusan rumah di dua desa Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, pada Selasa, 24 Desember 2024 mengakibatkan jembatan antar-dusun terhanyut dan sekitar 500 jiwa terisolir.

Jembatan penghubung dua dusun yakni Dusun Tambak Ukir Barat dan Dusun Bringin, Desa Tambak Ukir, merupakan akses satu-satunya bagi ratusan warga dua dusun tersebut terhanyut banjir bandang.

"Jembatan yang hanyut akibat banjir bandang ini merupakan akses satu-satunya bagi warga Dusun Tambak Ukir Barat dan Dusun Bringin, dan tentunya aktivitas perekonomian juga lumpuh," kata Kepala Dusun Tambak Ukir Barat, Desa Tambak Ukir, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo, Alfin kepada wartawan di Situbondo, Kamis, seperti dikutip ANTARA.

Ia menceritakan, sebelum terjadi banjir bandang hujan dengan intensitas tinggi terjadi di wilayah itu sekitar 1 jam dan debit air di sungai tersebut mencapai setinggi 150 cm dan menerjang jembatan hingga hanyut.

Menurut Alfin, selama ini di sungai tersebut tidak pernah setinggi pada tahun ini dan biasanya jika terjadi hujan deras ketinggian air di sungai maksimal 50 centimeter.

"Tapi banjir bandang Selasa kemarin bahkan mencapai 150 centimeter, jembatan langsung jebol terhanyut," katanya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo mencatat ada sebanyak 220 rumah warga terdampak banjir bandang, yakni di Desa Tambak Ukir dan Desa Kendit (Kecamatan Kendit).

Selain itu, banjir bandang yang membawa material lumpur dan potongan kayu dan ranting itu juga merusak fasilitas umum, seperti masjid dan salah satu sekolah TK di Desa Kendit, serta tiga jembatan terhanyut banjir bandang.

Pemerintah daerah setempat juga telah mendirikan dapur umum untuk menyediakan nasi siap santap bagi warga terdampak banjir bandang karena tidak bisa beraktivitas seperti biasanya setelah di dua desa itu diterjang banjir bandang.