JAYAPURA - Manajemen Bandar Udara (Bandara) Internasional Sentani di Kabupaten Jayapura, Papua, mencatat kenaikan jumlah penumpang sebesar 9,7 persen atau mencapai 7.571 penumpang pada puncak arus mudik Natal 2024.
Puncak arus mudik Natal 2024 di Bandara Internasional Sentani terjadi pada Sabtu 21 Desember.
“Puncak arus mudik terjadi kemarin (Sabtu 21/12), berdasarkan data dari posko terpadu mengalami kenaikan 9,7 persen atau mencapai 7.571 penumpang dibanding tahun 2023 yakni 6.897 penumpang,” kata Stakeholder Relation Department Head Bandara Sentani Surya Eka di Sentani, Minggu 22 Desember, disitat Antara.
Menurut Surya, sementara pergerakan pesawat udara mengalami penurunan sebanyak 36 persen yakni 122 pergerakan pesawat dibanding periode Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 yakni 191 pergerakan pesawat.
Sedangkan untuk kargo juga mengalami penurunan sebanyak 42,7 persen yakni 328.486 kg dibanding tahun lalu yakni 573.601 kg.
“Dalam dunia penerbangan ini merupakan hal biasa dan pasti akan terus berubah dari waktu ke waktu,” ujarnya.
Dia menjelaskan, sementara untuk kota tujuan terbanyak atau favorit dari penumpang periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 dari Bandara Sentani adalah Wamena, Timika, Jakarta dan Makassar.
“Kami berharap pelayanan yang diberikan petugas Bandara Internasional Sentani baik dan masyarakat merasa puas dengan kinerja petugas di lapangan,” katanya.
BACA JUGA:
Dia menambahkan untuk pesawat dan kargo mengalami penurunan karena sudah ada pengurangan penerbangan pesawat kargo menjelang libur Natal 2024.
“Untuk penumpang arus mudik terdiri atas 3.692 penumpang tiba dan 3.879 penumpang berangkat,” tuturnya.
Sedangkan data kumulatif trafik Bandara Sentani pada 18-21 Desember 2024, pada periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 mengalami penurunan 0,7 persen yakni 27.273 penumpang dibanding tahun lalu yakni 27.966 penumpang.
Untuk pergerakan pesawat mengalami penurunan sebanyak 25.6 persen yakni 540 pergerakan pesawat dibanding periode tahun lalu yakni 728 pergerakan pesawat.
Untuk kargo juga mengalami penurunan sebanyak 35,6 persen yakni 1.409.718 kg dibanding tahun lalu yakni 2.188.910 kg.