Kala Penginapan Mewah di Spanyol Rela Tampung Pengungsi dan Gelandangan
Ilustrasi vila mewah di Spanyol (Photo by Rio Lecatompessy on Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Pandemi COVID-19 tak hanya memuat kisah tentang kesedihan maupun kerugian besar. Di sisi lain, COVID-19 justru menjadi bukti rasa kemanusiaan dalam berbagai bentuk kepedulian antara sesama berlangsung harmonis.

Menariknya, setitik kebaikkan itu hadir disalah satu Negara dengan angka positif tertinggi di dunia yaitu Spayol. Pemilik La Ciguena Resort, sebuah penginapan mewah di Madrid yang sehari-harinya biasa menampung pelancong dari berbagai mancanegara, kini, justru diisi oleh mereka para pengunsi dari Venezuela dan para gelandangan.

Seperti dilansir Reuters, manajer La Ciguena Resort, Miguel Angel Carnero telah memberikan akses menginap kepada beberapa keluarga di Madrid yang paling rentan. "Kami berpikir, 'Apa yang bisa kami lakukan, kami harus melakukan sesuatu' dan butuh satu detik untuk menawarkan."

Hal itu dilakukan setelah dirinya harus menutup hotel karena wabah COVID-19 yang melanda Spanyol. Terhitung, ada 12 keluarga dengan total 65 orang berada di penginapan ini. Kebanyakkan dari mereka adalah pengungsi dari Venezuela.

"Ini adalah cara untuk melakukan bagian kita, untuk berkontribusi selama pandemi ini," katanya.

Walaupun para staf penginapan telah diberhentikan sementara. Atas dasar kemanusiaan mereka secara sukarela untuk datang membantu, sehingga keluarga pengungsi dapat menerima sarapan, makan siang, maupun makan malam di ruang makan yang menghadap danau. Meski begitu, para pengungsi tetap diharapkan untuk menjaga jarak antara satu dan lainnya sepanjang dua meter.

Salah seorang pengungsi dari Venezuela, Stephanie Paez yang tengah hamil delapan bulan, mengungkap kegembiraannya dapat ditampung di La Ciguena Resort. “sejak kami tiba, mereka memenuhi setiap kebutuhan kami.” Dia  juga mengatakan tujuannya datang ke Spanyol adalah untuk mencari pekerjaan, apartemen, dan mendapatkan surat izin tinggal setelah krisis COVID-19 selesai.

Upaya ini membuktikan bahwa tak peduli seberapa derasnya wabah menghujani suatu Negara. Asal ada kebaikkan, disitulah letak jawaban untuk dapat menahan laju penyebaran COVID-19. Apalagi, saat ini Spanyol telah menjadi salah satu Negara dengan kematian tertinggi di dunia, maka sudah pasti setitik kebaikkan sangat diperlukan.