Bagikan:

JAKARTA - Hari ini, Minggu, 5 April, purwarupa test kit qPCR COVID-19 buatan Indonesia rampung dibuat dan diklaim mampu mendeteksi virus SARS-CoV-2 secara akurat. Desain dan uji laboratorium test kit yang diberi nama Nusantara TFRIC-19 ini selesai pada Jumat kemarin.

Pengembangan alat tes ini dilakukan Nusantics sebagai bagian Gugus Tugas/Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan COVID-19 (TFRIC19) yang dibentuk oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk. Data genomic virus SARS-CoV-2 dipakai menjadi sumber desain Nusantara TFRIC-19.

Pertama, mereka melakukan analisis bioinformatika dengan mencocokan sekuens genetik virus SARS-CoV-2 yang tersebar di benua Asia untuk menepatkan gen sasaran. Setelah itu Nusantara TRFIC-19 menunjuk dua gen virus yaitu Gen RdRP di mana enzim ini mereplikasi virus dan menginfeksi sel manusia serta Gen N yang melindungi inti RNA virus.

Sensitivitas test kit juga dilakukan menggunakan isolat RNA dari luar negeri sebab RNA lokal belum tersedia. Setelah proses ini, Nusantara TFRIC-19 diketahui mendeteksi virus SARS-CoV-2 sebagai penyebab COVID-19. Test kit ini juga tidak bereaksi dengan virus SARS-CoV-1 atau virus corona lainnya.

“Kami melakukan uji akurasi dan validasi prototype terhadap strain Asia. Hasilnya, Nusantara TFRIC-19 bisa mengindentifikasi strain COVID-19 berdasarkan data yang sudah mirip dengan prediksi mutasi strain Indonesia,” kata Revata Utama selaku CTO Nusantara dalam keterangannya hari ini.

Nusantics telah menyiapkan langkah selanjutnya untuk menyempurnakan purwarupa Nusantara TFRIC-19 dengan menguji laboratorium dengan sampel virus SARS-CoV-2 yang ada di Indonesia. Saat ini, mereka masih menunggu sampel lokal dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes).

Mereka memperkirakan purwarupa Nusantara TFRIC-19 akan selesai dalam waktu 2-3 hari setelah mendapatkan sampel. Genomic virus lokal sangat dibutuhkan mengingat langkah ini bisa menjadi sumber untuk memproduksi test kit ini.

“Setelah mendapatkan sampel lokal, kami akan melakukan validasi akurat Nusantara TFRIC-19 dengan strain lokal. Setelah itu, kita bisa masuk ke tahap produksi massal,” kata CEO Nusantics, Sharlini Eriza Putri.

Test kit hasil pengembangan Nusantics rencananya akan diproduksi massal oleh BPPT, Bio Farma, serta Indonesia International Institute for Life Science menggunakan dana lewat gerakan Indonesia Pasti Bisa untuk memproduksi 100 ribu test kit qPCR.