Bagikan:

JAKARTA - Kapal perang Republik Indonesia (KRI) Sultan Iskandar Muda-367 yang mengangkut 120 prajurit TNI Angkatan Laut yang tergabung dalam Satgas Maritime Task Force (MTF) TNI Kontingen Garuda XXVIII-P UNIFIL berlayar menuju tempat mereka bertugas di Beirut, Lebanon. 

KRI membawa pasukan sementara PBB di Lebanon atau UNIFIL ini berangkat dari Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta, pada Kamis 19 Desember.

Di geladak heli KRI Sultan Iskandar Muda-367, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengingatkan eskalasi konflik bersenjata saat ini masih terjadi di Lebanon.

"Kembangkan komunikasi aktif yang efektif dalam diplomasi. Kumpulkan informasi-informasi sebanyak mungkin, serta lakukan pemutakhiran data sesering mungkin. Ingat, daerah misi di Lebanon merupakan daerah konflik yang sedang bergejolak," kata Laksamana Ali kepada seluruh prajurit TNI AL anggota Satgas MTF TNI, disitat Antara. 

Oleh karena itu, KSAL berpesan kepada para prajurit UNIFIL TNI yang dipimpin Letkol Laut (P) Anugerah Annarullah tersebut melakukan deteksi dini terhadap seluruh potensi ancaman yang mungkin terjadi selama bertugas.

Dalam kesempatan yang sama, KSAL juga mengingatkan seluruh prajurit satgas mereka adalah duta bangsa sehingga mereka harus senantiasa menjaga kehormatan diri, menghargai adat-istiadat setempat, dan cepat beradaptasi dengan masyarakat.

"Pegang teguh etika dan hindari gesekan dalam bentuk apa pun. Prioritaskan keamanan dan keselamatan baik personel maupun material dengan tidak menelantarkan tugas pokok," kata KSAL dalam amanatnya saat acara pembekalan.

Di geladak heli itu, acara pembekalan dari KSAL turut dihadiri oleh sejumlah pejabat utama TNI dan TNI AL, di antaranya Wakil Kepala Staf TNI AL Laksamana Madya TNI Erwin S. Aldedharma, Panglima Komando Armada RI Laksamana Madya TNI Denih Hendrata, Komandan Pushidrosal Laksamana Madya TNI Budi Purwanto, Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI Mayjen TNI Taufik Budi Santoso, Komandan Pusat Penerbangan TNI AL Laksamana Muda TNI Sisyani Jaffar, dan Panglima Kolinlamil Laksamana Muda TNI Hudiarto Krisno Utomo.

Sementara di area dermaga, sejumlah keluarga dari anggota Satgas menunggu KRI SIM-367 meninggalkan Jakarta. Beberapa dari anggota Satgas, sebelum acara pembekalan berlangsung, juga sempat menemui keluarga untuk berfoto bersama, dan berpelukan sebelum terpisah selama kurang lebih setahun.

Di area dermaga, sebelum acara pembekalan, ada juga anggota Satgas yang menyempatkan sela-sela waktu untuk melamar kekasihnya. Keduanya bertukar cincin dan mengutarakan janji untuk terus bersama sampai akhirnya dipertemukan kembali tahun depan.

Suasana haru itu terpancar dari raut wajah anggota-anggota keluarga yang tak henti melambaikan tangan ke arah KRI SIM-367 sampai akhirnya kapal tak lagi terlihat dari dermaga.

Dari Jakarta, KRI SIM-367 berlayar ke Batam, kemudian keluar dari perairan Indonesia menuju Kolombo (Sri Lanka), Salalah (Oman), kemudian masuk Terusan Suez, Port Said (Mesir), dan akhirnya tiba di Beirut, Lebanon.

Di Beirut, Satgas MTF TNI Konga XXVIII-P UNIFIL bakal melanjutkan tugas Satgas MTF TNI Konga XXVIII-O UNIFIL yang masa tugas mereka berakhir pada awal Januari 2025. Tiap gelombang Satgas MTF yang dikirimkan oleh Indonesia ke Lebanon bakal bertugas selama setahun.

Maritime Task Force (MTF) merupakan salah satu satuan yang bernaung di bawah kendali Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL).

Selain MTF, TNI juga mengirim pasukannya untuk bergabung dengan satuan-satuan lain UNIFIL yang mencakup Satgas Batalyon Mekanis (INDOBATT), Satgas Pendukung Markas/Force Headquarter Support Unit (FHQSU), Satgas Indo Force Protection Company (FPC), Satgas Koordinasi Sipil-Militer/Civilian Military Coordination (CIMIC) TNI, Satgas Military Community Outreach Unit (MCOU), dan Satgas Level 2 Hospital.

Sebagian besar prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL beroperasi di darat, sedangkan Satgas MTF menjalankan tugasnya di laut.

Indonesia saat ini masih menjadi negara yang paling banyak mengirimkan prajuritnya untuk melaksanakan misi perdamaian bersama UNIFIL di Lebanon, yaitu sebanyak 1.230 prajurit.