Sopir <i>Ugal-ugalan</i> di Jalan, Mas Gibran yang Minta Maaf ke Warga Solo: Sudah Kita Tegur, Kita Evaluasi
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (Foto: tangkapan layar instagram Gibran @gibran_rakabuming)

Bagikan:

SOLO - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku telah memberi teguran kepada sopir Batik Solo Trans (BST) yang kedapatan ugal-ugalan di jalan. Selain teguran, Pemkot Solo juga akan melakukan evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang.

"Sudah kita tegur, sudah minta maaf. Sudah ada pernyataan tertulis juga nanti kita evaluasi juga," tegas Gibran Rakabuming kepada awak media, Rabu, 14 April.

Aksi ugal-ugalan sopir bus viral di media sosial dan di posting akun Instagram @visitsurakarta pada Senin, 12 April lalu. Dalam unggahan terlihat sopir kebut dan mendahului mobil dan beberapa kendaraan bermotor di ruas jalan Yosodipuro, Solo.

Karena aksi ini, kendaraan dari arah berlawanan terpaksa menepikan kendaraanya hingga ke badan jalan. Lewat akun Instagram @gibran_rakabuming, suami Selvi Ananda ini langsung merespon. ”Mohon maaf. Akan kami tindak tegas,” ucap Gibran dalam kolom komentar.

 

Gibran juga mengajak warga Kota Solo untuk aktif memberikan laporan. Tidak hanya urusan mobil, jalanan rusak, drainase mampet juga bisa dilaporkan.

"Kita ada tim khusus yang menangani itu dan pasti langsung ditangani dinas terkait. Silahkan sampaikan unek-unek untuk memperbaiki Kota Solo. Saya terima kasih sekali kalau semakin banyak, semakin sering. Bila perlu kirimin foto-foto," terang Gibran.

Menurut Gibran, pembangunan di Kota Solo tidak terlepas dari keaktifan warga memberikan masukan dan laporan, apa yang menjadi kendala di lingkungan sekitar.

Secara khusus, Gibran meminta maaf kepada warga, pengguna jalan yang menjadi 'korban' aksi ugal-ugalan sopir.

"Sekali lagi saya mohon maaf buat warga yang merasa dirugikan atas ketidaknyaman ini," demikian Gibran.

Direktur PT Bengawan Solo Trans, Sri Sadad Mojo sudah memberikan respon atas masalah ini. Dia bilang, pihaknya akan memberikan teguran pada pengemudi BST.

”Kami berikan sanksi, tapi kalau kejadian seperti ini lagi sampai tiga kali, dia dihentikan sebagai karyawan kami,” katanya.