JAKARTA - Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq menyampaikan "Peta Perjalanan Pendidikan Indonesia Menuju Indonesia Emas 2025" pada saat memberikan kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Sumatra Barat (UMSB).
"Modal menuju Indonesia Emas 2045 adalah bagaimana kita melihat dan mengembangkan apa yang kita miliki saat ini. Kita harus melakukan lompatan yang penyokongnya adalah pemerintah daerah dan pemerintah provinsi, serta Pemerintah pusat sebagai penggerak," ujar Wamendikdasmen, Fajar Riza Ul Haq dalam keterangan tertulis, dikutip Antara, Minggu 15 Desember.
Wamen Fajar menuturkan setidaknya ada empat pilar yang harus diperbaiki dalam peta jalan pendidikan Indonesia.
Pertama ialah akses berkeadilan pada pendidikan bahwa tidak boleh terjadi ketimpangan sosial pada bidang pendidikan. Ia menegaskan semua anak Indonesia berhak mendapatkan pendidikan yang setara dan berkeadilan.
Lebih lanjut, pilar kedua yaitu mutu pendidikan yang holistik. Menurutnya, selain akses pendidikan yang sudah ada dan baik, akses tersebut juga harus bermutu dan berdampak positif untuk semua dan pilar kedua ini sekaligus menjadi fokus utama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dalam lima tahun ke depan.
"Selanjutnya, pada pilar ketiga yaitu merelevansikan pendidikan dengan tujuan pendidikan. Dalam hal ini, kami harus mampu menganalisis atau memprediksi ilmu ke depan dengan membaca perilaku masyarakat dan perkembangan teknologi," papar Wamen Fajar.
Adapun pilar terakhir yaitu membuat tata kelola pendidikan yang akuntabel dan melibatkan masyarakat sebagai aktor yang membangun pendidikan.
BACA JUGA:
Pada kesempatan itu, Wamen Fajar juga menyoroti tentang pentingnya pembangunan pendidikan karakter. Ia menjelaskan bahwa saat ini pemerintah terus berupaya mengejar kecerdasan inteligensia, sehingga diharapkan akan tumbuh kecerdasan sosial, emosional, solidaritas, dan spiritual.
"Kita harus masih bekerja keras untuk membuat pendidikan menjadi bermutu dan berkualitas ke depan. Saya percaya bahwa mahasiswa, dosen, dan guru dapat berperan penting untuk memastikan anak-anak Indonesia menjadi generasi yang berguna dan bermanfaat bagi nusa dan bangsa," ujarnya.