Bagikan:

JAKARTA – Kapolsek Pesanggrahan, AKP Kresna Ajie Prakasa mengaku bila pihaknya diminta mengusut kasus kecelakaan yang dialami siswa SD siswa SDN 02 yang tewas usai terjatuh dari tangga lantai 3 sekolah, di Pesanggarahan, Jakarta Selatan.

Padahal, kata Kresna, ayah korban sempat menerima kejadian tersebut. Namun tak lama kemudian berubah pikiran, meminta kepolisia mengusut kasus tersebut.

“Jadi memang kalau dari kemarin dari pihak ayah itu, orang tua korban, dia sempat menandatangani penolakan autopsi. Tapi semalam, (Rabu 11 Desember), ayah korban ini datang lagi untuk minta didalami kasusnya,” kata Kresna saat dikonfirmasi, Kamis, 12 Desember.

Oleh sebab itu, pihaknya saat ini tengah melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban.

Ia menyebut sejumlah saksi telah dilakukan pemeriksaan, salah satunya kepala sekolah SD 02 Pesanggrahan dan wali kelas murid tersebut.

“Untuk hari ini baru diperiksa 4 orang 3 guru dan 1 penjaga sekolah,” katanya.

Tak hanya itu, berdasarkan rekaman CCTV di sekolah, kata Kresna, korban terlihat menaiki gagang tangga untuk dilakukan perosotan. Namun, korban terjatuh hingga akhirnya mengalami luka di bagian kepala.

“Kelihatannya korban itu pas mau menuju ke tangga, dia rencana mau seluncuran di pegangan tangga itu. Nah, di situ langsung kelihatan, korban jatuh. Jatuhnya dari lantai 3 ke 2,” ungkapnya.

Sebelumnya, seorang siswa kelas 5 SD 02 berinisial RM (11) di kawasan Pesanggarahan, Jakarta Selatan dinyatakan tewas, usai terjatuh saat bermain perosotan pada gagang tangga lantai 3 menuju 2 sekolah tersebut.

Lebih lanjut, korban sempat dibawa ke Rumah Sakti. Namun, sayang nyawanya tak tertolong atau telah meninggal dunia.

“Infonya meninggal dunia di tempar, Jadi sempat dibawa ke RSUD, cuman di RSUD kondisinya udah nggak bernyawa,” ujarnya