Bagikan:

JAKARTA - "Anugerah Jurnalistik Adinegoro adalah panggung bagi semua insan pers," ujar Ketua Panitia AJA 2024, Artini, dalam kunjungannya ke kantor Project Multatuli di Jakarta, Selasa 10 Desember. Pernyataan ini menggarisbawahi semangat inklusivitas yang diusung ajang penghargaan tertinggi jurnalisme Indonesia tersebut.

Anugerah Jurnalistik Adinegoro (AJA) 2024 mengajak seluruh insan pers, mulai dari media besar, kecil, pers kampus, hingga jurnalisme warga, untuk berpartisipasi. Dengan tema “Investigasi dan Kolaborasi,” penghargaan ini dirancang untuk menampilkan karya jurnalistik mendalam yang berdampak nyata pada masyarakat.

“Kami tidak memandang besar atau kecilnya media. Semua karya jurnalistik yang berani menyuarakan kebenaran layak diapresiasi,” ujar Artini.

Penghargaan tahun ini membuka pendaftaran untuk karya jurnalistik yang dipublikasikan antara 1 Januari hingga 31 Desember 2024. Ada lima kategori utama: tulisan cetak, tulisan online, fotografi, siaran radio (termasuk podcast), dan video, dengan hadiah cukup besar untuk masing-masing pemenang.

Selain itu, kategori khusus untuk Pers Kampus dan Jurnalisme Warga juga disiapkan dengan hadiah Rp25 juta. “Kami ingin memberi ruang apresiasi lebih luas kepada mahasiswa dan masyarakat yang turut mengangkat isu-isu penting lewat jurnalisme,” tambah Artini.

Pendaftaran karya dapat dilakukan melalui laman resmi s.id/ADINEGORO2024 hingga 31 Desember 2024. Pemenang akan diumumkan pada 9 Februari 2025.

Selain kompetisi, AJA 2024 menekankan pentingnya kolaborasi lintas media. “Kerja sama antara media besar, kecil, kampus, dan jurnalisme warga bisa menghasilkan karya investigasi yang lebih kuat dan berdampak,” kata Artini.

Diskusi juga menyinggung tantangan yang dihadapi dunia pers Indonesia, termasuk penurunan Indeks Kemerdekaan Pers (IKP) dari 71,57 pada 2023 menjadi 69,36 pada 2024. “Ini menjadi panggilan bagi kita semua untuk terus menjaga integritas dan independensi pers,” tegasnya.

Sejak pertama kali diadakan pada 1974, Anugerah Jurnalistik Adinegoro telah menjadi simbol dedikasi dan keberanian jurnalisme Indonesia. Tahun ini, penghargaan ini kembali hadir untuk merayakan karya jurnalistik luar biasa yang membawa inspirasi dan perubahan.