Bagikan:

JAKARTA - Presiden Belarusia mengonfirmasi negaranya telah memiliki senjata nuklir, mengatakan senjata jenis itu membawa tanggung jawab besar, mengingatkan pelanggaran batas negara tidak bisa diterima.

Presiden Alexander Lukashenko telah mengonfirmasi Belarusia memiliki senjata nuklir, menegaskan itu bukan sekadar lelucon.

"Saya telah mengerahkan hulu ledak nuklir di sini. Puluhan hulu ledak," kata Presiden Lukashenko saat ia mengunjungi Kota Borisov, mengutip TASS dari kantor berita BelTA 10 Desember.

"Banyak yang mengatakan ini lelucon dan tidak ada yang mengerahkan apa pun. Ya, kami melakukannya. Dan fakta mereka (para penentang) mengatakan ini lelucon berarti mereka telah melewatkannya. Mereka mengabaikan bagaimana kami membawa mereka ke sini," lanjutnya.

Mengomentari rencana untuk mengerahkan sistem rudal Oreshnik Rusia non-nuklir ke Belarusia, ia mencatat penggunaan jenis senjata berkekuatan tinggi ini membawa tanggung jawab besar.

"Sejak Hiroshima dan Nagasaki, tidak ada yang pernah menekan tombol nuklir. Bahkan negara-negara besar, apalagi Belarusia," katanya, seraya menambahkan ia telah memperingatkan "musuh, 'teman,' dan saingannya" tentang tidak dapat diterimanya pelanggaran perbatasan negara Belarusia.

Menurut laporan sebelumnya, Moskow mengumumkan rencana pengerahan senjata nuklir taktisnya di Belarusia atas permintaan negara itu, mirip dengan apa yang telah lama dilakukan Amerika Serikat di wilayah sekutunya.

Moskow memberi Minsk sistem rudal taktis Iskander yang mampu membawa senjata nuklir dan membantu Minsk untuk melengkapi kembali pesawatnya untuk membawa senjata khusus.

Dilaporkan juga sebagian besar hulu ledak sudah ada di Belarusia. Pada akhir April 2024 Presiden Lukashenko mengatakan Rusia telah mengerahkan beberapa lusin.