Bagikan:

JAKARTA - Penularan kasus COVID-19 di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua memasuki periode April 2021 cenderung menurun dibanding periode-periode sebelumnya.

Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob mengatakan berdasarkan laporan Satgas COVID-19 setempat, jumlah kasus aktif COVID-19 di Mimika saat ini tersisa 312 kasus dari kumulatif kasus sebanyak 5.800.

Sebagian besar orang yang terinfeksi COVID-19 di Mimika rata-rata tidak menunjukan tanda dan gejala, ataupun hanya mengalami gejala ringan.

"Perkembangan penanganan kasus COVID-19 di Mimika cukup menggembirakan, sebab saat ini temuan kasus baru cenderung menurun. Pasien aktif hanya 312 orang. Total pasien sembuh sebanyak 5.440 orang dari kumulatif kasus sebanyak 5.800 kasus, dengan jumlah pasien meninggal terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 48 orang," ujar John.

Sejak Maret 2020 hingga saat ini, sebanyak 55.467 sampel spesimen swab yang telah diperiksa. Dari jumlah itu, hanya 9,56 persen yang terkonfirmasi positif terpapar COVID-19.

Saat ini terdapat tiga fasilitas pemeriksaan COVID-19 di Mimika berupa mesin PCR yaitu milik PT Freeport Indonesia yang dioperasikan oleh Internasional SOS di Klinik Kuala Kencana, mesin PCR milik RSUD Mimika dan mesin PCR milik Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM).

Wabup Mimika berharap warga setempat tetap mematuhi dan menaati penerapan protokol kesehatan 5 M yaitu Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun pada air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, serta Membatasi mobilisasi dan interaksi.

Belajar dari pengalaman sebelumnya, demikian Wabup Mimika, kasus COVID1-19 akan kembali naik atau meningkat di saat warga tidak lagi patuh atau masa bodoh dengan penerapan prokes.

"Seluruh warga Mimika, terutama di Kota Timika yang merupakan zona merah penularan COVID-19 harus betul-betul menaati prokes supaya mata rantai COVID-19 bisa kita putus secepatnya. Sekarang ada program pemberian vaksin COVID-19 secara gratis yang disediakan oleh pemerintah, diharapkan semua orang di Mimika yang memenuhi syarat dapat mengikutinya karena vaksin ini halal dan sudah terbukti aman," imbau John Rettob.