JAKARTA - Penceramah Miftah Maulana Habiburrahman akhirnya memutuskan mengundurkan diri dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Miftah Mundur usai pernyataan kontroversialnya viral karena dianggap menghina pedagang es teh dalam acara Magelang Bersalawat beberapa hari lalu.
Anggota Komisi VIII DPR Selly Andriany Gantina berharap kasus Miftah menjadi pembelajaran bagi pejabat pemerintahan lainnya agar tidak ada lagi hal serupa di kemudian hari.
“Kasus Gus Miftah yang menjadi perhatian publik ini harus menjadi evaluasi dan pembelajaran,” ujar Selly, Jumat, 6 Desember.
Selly juga berharap, Miftah dapat memperbaiki gaya berdakwahnya agar tidak melukai perasaan orang lain, sekalipun dimaksudkan untuk bercanda dan menghidupkan suasana.
“Suka atau tidak suka, sebagai Utusan Khusus Presiden, ada pesan moral dan fungsional yang melekat padanya. Di dalamnya terdapat mandat bagaimana beliau memfasilitasi kerukunan umat beragama,” jelas Selly.
Menurut Selly, ceramah-ceramah candaan satir seperti yang disampaikan Miftah ke bakul es teh memang sebenarnya lumrah terjadi di masyarakat.
Namun dalam konteks Miftah ini, kata Selly, pihak yang dijadikan candaan subjeknya hadir dan tampak jelas, sehingga sangat mempertontonkan jarak kelas sosial.
“Gus Miftah sebagai pendakwah kondang dan utusan khusus presiden berada di atas panggung, sementara di sisi lain penjual es yang hanya bermodalkan kayu nampan di atasnya terdapat minuman di kerumunan jamaah. Tapi bukannya kemudian dibeli itu es, justru diolok-olok sembari membawa pesan tasawuf,” pungkas Selly.
BACA JUGA:
Miftah Maulana Habiburrahman menegaskan keputusannya mengundurkan diri dari jabatan sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan bukan karena ada tekanan maupun permintaan dari siapapun.
Menurutnya, keputusan tersebut dipilihnya sebagai rasa tanggung jawab atas amanah yang diberikan oleh Presiden Prabowo Subianto dan masyarakat Indonesia.
"Keputusan ini saya ambil bukan karena ditekan oleh siapa pun, bukan karena permintaan siapapun tetapi keputusan ini saya ambil karena rasa cinta hormat dan tanggung jawab saya yang mendalam kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat," ujar Miftah, Jumat, 6 Desember.
Selain itu, keputusan untuk melepas jabatan sebagai utusan khusus presiden diambil setelah dirinya merenung secara mendalam, berdoa, bermuhasabah, dan istikharah.