Bagikan:

JAKARTA  - Pengadilan Pakistan pada Kamis mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap istri mantan Perdana Menteri Imran Khan, Bushra Bibi, dalam kasus korupsi.

Reuters melansir TV lokal ARY News, melaporkan surat perintah ini  dapat menyebabkan Bushra ditangkap kembali dua bulan setelah dia dibebaskan dengan jaminan

Bushra Khan, yang lebih dikenal dengan Bushra Bibi, istilah yang menunjukkan rasa hormat, dibebaskan dari penjara pada Oktober setelah ditahan selama sembilan bulan atas kasus yang sedang berlangsung yang melibatkan penjualan hadiah negara secara ilegal selama masa jabatan suaminya dari tahun 2018 hingga 2022.

Baik dia maupun Khan, yang saat ini dipenjara sambil menunggu persidangan lainnya, dituduh menjual hadiah senilai lebih dari 140 juta rupee yang diterima Khan selama masa jabatannya sebagai perdana menteri dan merupakan milik negara. Mereka berdua menyangkal tuduhan tersebut.

Bibi (50) yang memobilisasi ribuan pendukung partai Khan, Pakistan, Tehreek-e-Insaf (PTI) untuk menuntut pembebasannya selama protes besar-besaran bulan lalu, terpaksa melarikan diri ke provinsi barat laut Khyber Pakhtunkhwa, yang dikuasai oleh partai tersebut. setelah pasukan paramiliter membubarkan unjuk rasa di Islamabad.

Pengadilan di Islamabad mengeluarkan surat perintah baru atas namanya dalam kasus yang sama pada hari Kamis, ARY News melaporkan, yang berpotensi mengizinkan Biro Akuntabilitas Nasional (NAB), lembaga anti-korupsi Pakistan, yang memiliki yurisdiksi di seluruh negeri, untuk menangkapnya.

Protes tersebut berubah menjadi kekerasan dan partai Khan menuduh, tanpa segera memberikan bukti, bahwa ratusan pendukungnya menderita luka tembak, menyebabkan sejumlah orang tewas.

Pemerintah membantahnya dan mengatakan tidak ada pengunjuk rasa yang terbunuh.