JAKARTA - Kualitas udara Jakarta disebut mulai membaik akhir-akhir ini. Sempat viral di media sosial foto langit Jakarta yang tampak bersih, hingga terlihat pemandangan Gunung Gede Pangrango.
Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto menguraikan sejumlah faktor perbaikan kualitas udara Jakarta. Salah satunya karena telah memasuki musim hujan.
"Saat hujan turun, salah 1 sumber polusi, misalnya motor, itu berkurang. Mereka tidak jalan," kata Guswanto kepada wartawan, Kamis, 5 Desember.
Selain sumber polusi yang menurun, intensitas hujan yang semakin sering terjadi menjadi faktor mencuci udara menjadi bersih. Seluruh partikel dan gas akan meluruh ke bumi bersama air hujan.
Kemudian, pergerakan angin saat ini juga dapat mengencerkan kepekatan konsentrasi udara akibat polusi, baik partikulat dan gas.
Sementara itu, Wakil Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Sarjoko menjelaskan, dalam dua pekan terakhir, nilai konstrasi partikel udara PM 2.5 di bawah baku mutu udara ambien (BMUA).
"Konsentrasi PM2.5 yang berada di bawah BMUA selama periode tersebut bisa disebabkan oleh kondisi musim yang mulai memasuki musim penghujan," jelas Sarjoko.
Menurut Sarjoko, curah hujan terukur cukup tinggi terutama di sekitar Jagakarsa dan Lubang Buaya. Di mana, dalam beberapa hari terakhir, disertai dengan peningkatan kecepatan angin di beberapa wilayah yang berperan dalam proses deposisi polutan.
BACA JUGA:
"Dari hasil pengukuran curah hujan dan kecepatan angin selama 2 minggu terakhir ini mengalami peningkatan yang signifikan, sehingga membantu pengenceran polutan khususnya partikulat," imbuhnya.