JAKARTA - Polisi mengungkapkan remaja berinisial MAS (14) yang didiga membunuh ayah kandungnya, APW (40) dan RM (69) tidak memiliki riwayat gangguan jiwa. Hal ini disampaikan langsung Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi.
“Engga ada (riwayat gangguan jiwa). Engga ada gelagat keanehan,” kata Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi kepada wartawan di Polres Metro Jakarya Selatan, Rabu, 4 Desember.
Ia juga mengatakan pria yang berstatus pelajar SMK di Jakarta Selatan ini tidak pernah menjalani perawatan yang berkaitan dengan kondisi kejiwaannya.
"Belum pernah," ucapnya.
Oleh sebab itu, MAS dilakukan pemeriksaan Asosiosi Psikologi Forensik Indonesia (Asipfor), guna mengetahui kejiwaan dari terduga pelaku.
Perihal hasil kejiwaannya, kata Nurma, sampai saat ini belum dapat disampaikan karena masih dalam pemeriksaan.
“(Hasil kejiwaan) belum keluar,” ungkapnya.
BACA JUGA:
Sebagai informasi, pembunuhan ayah dan nenek terjadi di Perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu, 30 November, dini hari.
Kepolisian mengatakan, meski terbilang tragis akan tetapi pelajar berusia 14 tahun itu, berdasarkan kesaksian kepala sekolah dan dua guru lainnya, MAS tergolong siswa berkelakuan baik, ramah dan berprestasi.
Berdasarkan informasi awal yang diperoleh polisi, pelaku tega menghabisi nyawa ayah dan neneknya setelah mendapat bisikan gaib.
"Ya, interogasi awalnya dia merasa dia tidak bisa tidur, terus ada hal-hal yang membisiki dia lah, meresahkan dia seperti itu," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung