Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menyatakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) harus memberikan dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat, terutama bagi pelaku usaha lokal di sekitar sekolah, UMKM, hingga koperasi.

"MBG ini harus betul-betul punya dampak ekonomi bagi masyarakat desa, bagi UMKM, bagi koperasi, bagi pelaku ekonomi di sekitar sekolah," ujarnya dilansir ANTARA, Selasa, 4 Desember.

Muhaimin menjelaskan selain memberikan manfaat dalam bentuk pemenuhan makanan bergizi bagi siswa, program MBG juga harus mendukung pemberdayaan ekonomi di tingkat desa dan komunitas lokal.

Program MBG ini, kata dia, mesti menjadi ekosistem penggerak perekonomian masyarakat. Dengan demikian, para siswa akan terpenuhi dari sisi gizi, sementara di sisi lain masyarakat sekitar juga akan berdaya lewat pertumbuhan ekonomi.

"Kami akan terus bersinergi agar pelaksanaan MBG ini tidak hanya memberi makan bergizi, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang nyata bagi masyarakat sekitar," ujarnya.

Penyelenggaraan MBG, menurut Muhaimin, harus mempertimbangkan aspek keberlanjutan ekonomi lokal, agar pelaku usaha dapat merasakan manfaat dari program ini dalam jangka panjang.

 

Dengan melibatkan UMKM dan koperasi, diharapkan akan tercipta lapangan kerja baru serta mendorong perekonomian desa dan wilayah setempat.

"Sehingga program ini tidak hanya memberi makan bergizi, tapi justru makan bergizi tersedia dan berdampak ekonomi pada masyarakat," kata dia.

Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana menargetkan sebanyak 82,9 juta orang menjadi penerima program MBG yang dihimpun dari berbagai sumber resmi dan akan diverifikasi di lapangan.

"Pertama, basis utamanya dari sekolah, dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," ujar Dadan.

Ia menyebutkan kelompok sasaran utama program ini meliputi siswa sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita.