Bagikan:

JAKARTA - Militer Israel melarang penduduk Lebanon bergerak ke selatan menuju sejumlah desa dan sekitarnya sampai pemberitahuan lebih lanjut

Juru bicara militer Israel Avichay Adraee mengatakan pihaknya melepaskan tembakan pada Kamis terhadap apa yang disebutnya “tersangka” dengan kendaraan yang tiba di beberapa daerah di zona selatan.

Israel menyebut  hal itu merupakan pelanggaran terhadap gencatan senjata dengan kelompok bersenjata Hizbullah yang didukung Iran, yang mulai berlaku pada Rabu, 27 November.

Anggota parlemen Hizbullah Hassan Fadlallah sebaliknya menuduh Israel melanggar kesepakatan tersebut.

“Musuh Israel menyerang mereka yang kembali ke desa-desa perbatasan,” kata Fadlallah.

Militer Israel juga mengatakan pada Kamis, angkatan udara menyerang fasilitas yang digunakan oleh Hizbullah untuk menyimpan roket jarak menengah di Lebanon selatan, serangan pertama sejak gencatan senjata mulai berlaku pada Rabu pagi.

Dilansir Reuters, Jumat, 29 November, Adraee meminta warga Lebanon untuk tidak kembali ke lebih dari 60 desa di wilayah selatan, dengan mengatakan siapa pun yang bergerak ke selatan dari garis yang ditentukan “menempatkan diri mereka dalam bahaya”.