Bagikan:

SEMARANG – SMKN 4 Semarang belum dapat memastikan kebenaran informasi terkait penembakan salah satu siswanya, Gamma Rizkynata Oktafandy (17), yang tewas saat insiden tawuran. Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMKN 4, Agus Riswantini, menyatakan bahwa Gamma dan dua siswa lain yang terluka adalah anggota aktif Paskibra dan tidak pernah terlibat tawuran sebelumnya.  

“Kebetulan mereka adalah siswa terpilih, anggota Paskibra. Ketiganya selama ini tidak pernah tercatat terlibat tawuran,” ujar Agus. Meski begitu, ia mengakui bahwa pihak sekolah tidak memiliki kendali atas kejadian yang berlangsung di luar lingkungan sekolah. 

Polrestabes Semarang saat ini masih menyelidiki peristiwa yang terjadi di Semarang Barat pada Minggu dini hari. Insiden tersebut melibatkan anggota Satresnarkoba Polrestabes Semarang yang menembak Gamma saat mencoba melerai tawuran antar geng.  

Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, menjelaskan bahwa malam itu terdapat tiga insiden tawuran di Kecamatan Gayamsari, Semarang Utara, dan Semarang Barat. Dalam insiden di Semarang Barat, korban Gamma yang berinisial GRO (17) menjadi salah satu pihak yang terlibat.  

“Kejadian bermula saat anggota polisi melintas di lokasi tawuran antara geng Seroja dan geng Tanggul Pojok. Polisi yang mencoba melerai justru diserang, hingga akhirnya mengambil tindakan tegas yang mengakibatkan korban tertembak,” jelas Kombes Irwan.  

Pihak Pengamanan Internal (Paminal) Polrestabes Semarang juga sedang memeriksa anggota polisi yang terlibat dalam insiden tersebut. Di sisi lain, penyelidikan terhadap para pelaku tawuran di lokasi lain juga masih berlangsung.  

Sementara itu, dua orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tawuran di Gayamsari, sedangkan pelaku di Semarang Utara masih dalam pengejaran.  

Insiden ini menjadi sorotan, terutama karena keterlibatan pelajar yang dikenal berprestasi. SMKN 4 Semarang berharap penyelidikan dapat segera memberikan kejelasan atas kasus ini.