JAKARTA - Ketua Komisi IX DPR, Felly Estelita, menyatakan pihaknya akan mendukung setiap kebijakan pemerintah demi mendapatkan vaksin COVID-19. Mengingat, pasokan vaksin nasional kian menipis seiring pentingnya vaksinasi untuk menekan kasus positif COVID-19.
"DPR mendukung setiap kebijakan pemerintah dalam mendapatkan vaksin sesuai regulasi yang ada," ujar Felly di Jakarta, Senin, 12 April.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, mengatakan pemerintah menjalankan berbagai upaya untuk menjaga pasokan vaksin dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Jumat, 9 April. Seperti, negosiasi dengan Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI) dan juga AstraZeneca.
Pemerintah Indonesia meminta GAVI dan AstraZeneca memenuhi komitmen dalam penyediaan vaksin. Khusus terkait AstraZeneca, pemerintah sudah melakukan pembicaraan tingkat tinggi di level bilateral.
Langkah lainnya adalah pemerintah mendorong pengadaan vaksin gotong-royong. Pengadaan untuk vaksin gotong-royong saat ini sudah mendapatkan komitmen dari Sputnik (Rusia), Cansino, dan Sinopharm.
Selain itu, Presiden Joko Widodo dalam KTT D-8 juga mengajak pemimpin negara lain menolak nasionalisme vaksin. Menurutnya, vaksin merupakan barang publik sehingga tidak boleh ada pembatasan terhadap produksi dan distribusi.
Felly menilai, penegasan sikap presiden dalam forum dunia itu penting untuk diperhatikan. Menurutnya, ada beberapa hal yang harus dilakukan pemerintah untuk mencegah kekurangan stok vaksin karena adanya embargo dari negara produsen.
"Pertama, tetap mengedepankan penerapan protokol kesehatan secara ketat," katanya.
BACA JUGA:
Kedua, lanjut dia, pemerintah harus membuat penyesuaian penerima vaksin agar benar-benar tepat sasaran. Khususnya, orang yang berisiko tinggi, seperti lanjut usia dan tenaga pendidik.
"Kemudian, pemerintah sudah saatnya memberikan kesempatan selebar-lebarnya dan seluas-luasnya untuk pengembangan vaksin dalam negeri," jelas Felly.
Politikus Nasdem itu memandang, pemerintah sudah berupaya memenuhi kebutuhan stok vaksin COVID-19. Bahkan kata dia, Kemenlu dan Kemenkes telah melakukan upaya diplomasi dalam pemenuhan kebutuhan stok vaksin.
"Dalam pemenuhan stok vaksin telah dilakukan upaya diplomasi oleh Kemenlu dan Kemenkes untuk bisa membuka peluang kerja sama dengan perusahaan kandidat vaksin," tandas Felly Estelita Runtuwene.