Bagikan:

JAKARTA - Ratusan warga Kebon Singkong (Bonsi) kembali tumpah ruah turun ke jalan melakukan aksi tawuran di ruas Jalan I Gusti Ngurah Rai dan jalur kereta api kawasan Klender, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis, 21 November, malam. Tawuran ini merupakan buntut dari aksi tawuran yang terjadi pada Kamis subuh tadi.

Kedua belah pihak melakukan serangan menggunakan bom molotov, petasan, kembang api, berbagai senjata tajam dan batu.

Dampak dari aksi tawuran ini, sempat terjadi kemacetan panjang di dua ruas Jalan I Gusti Ngurah Rai arah Bekasi maupun arah Jatinegara.

Tawuran ini berlangsung hingga beberapa menit. Kedua kelompok warga saling serang menggunakan petasan dan bom molotov.

Aksi tawuran antar warga ini sudah terjadi hingga lima kali dalam bulan November. Penyebabnya karena masalah sepele, yakni provokasi melalui tembakan petasan dan kembang api.

Syawal, warga sekitar mengatakan, kejadian berawal mula dari tembakan petasan kembang api.

"Awalnya dari petasan kembang api mulu. Tawuran sudah dua hari ini," keluhnya kepada wartawan, Kamis, 21 November, malam.

Menurutnya, tawuran antar dua kelompok warga ini sudah bukan murni antar warga lagi lantaran mulai disusupi kelompok dari luar.

"Sudah dua hari ini sering tawuran. Penyebab tawuran hari ini masalah petasan kembang api, kalau akar masalahnya sudah lama sejak tahun lalu. Mulai lagi sekarang, kadang ada yang manasin dulu," ujarnya.

Belum diketahui adanya korban luka akibat tawuran pada Kamis malam ini. Namun pihak Kepolisian Polres Metro Jakarta Timur sudah diterjunkan ke lokasi kejadian.

Sebelumnya diberitakan, dua kelompok warga dari RW 01 Kebon Singkong (Bonsi), Kelurahan Klender, Duren Sawit dan Cipinang Jagal, Pulogadung kembali terlibat aksi tawuran di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Duren Sawit, Kamis, 21 November, subuh.

Para pelaku tawuran ini memanfaatkan situasi lengah aparat yang melakukan penjagaan ketat di lokasi tawuran sejak malam.

Namun ketika posko anti tawuran dalam kondisi kosong, para pelaku tawuran langsung menggelar aksi.