Bagikan:

JAKARTA - Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly membenarkan aksi tawuran antar warga Kebon Singkong, Klender, Duren Sawit dengan warga Cipinang Jagal, Pulogadung, Jakarta Timur kembali terjadi di Jalan I Gusti Ngurah Rai pada Kamis, 21 November, subuh.

"Kami berhasil membubarkan para pelaku tawuran, namun tidak ada yang ditangkap karena saat polisi tiba mereka langsung membubarkan diri," kata Kombes Nicolas saat dikonfirmasi.

Menurut Kombes Nicolas, aksi tawuran yang melibatkan dua kelompok warga itu tidak menimbulkan korban luka dan jiwa.

"Namun, para pelaku tawuran ini membawa senjata tajam seperti yang ditemukan di lokasi kejadian, yakni panah, celurit dan golok," kata dia.

Kombes Nicolas mengaku sering melakukan imbauan kepada kedua belah pihak melalui "Ngopi Kamtibmas", "Jumat Curhat" agar tidak melakukan aksi tawuran yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.

"Kami juga mendirikan pos pantau terpadu dan menempatkan personel untuk mencegah tawuran. Kami juga melakukan sweeping senjata tajam," ujarnya.

Kombes Nicolas pun mengharapkan adanya kerja sama dan sinergitas antara pemerintah kota dan seluruh masyarakat untuk menjaga lingkungannya tetap kondusif.

"Kami mengimbau seluruh warga khususnya warga di Cipinang Jagal dan Kebon Singkong agar menaati hukum yang berlaku di Indonesia. Jangan saling terprovokasi atau saling dendam mendendam atau merasa yang paling benar dan menyalahkan yang lain," ucapnya.

Polres Metro Jaktim pun mengaku akan memperketat pengamanan di kawasan itu agar tidak terjadi tawuran susulan. Ada tiga Polsek yang dilibatkan mengingat kawasan itu merupakan wilayah perbatasan antara Duren Sawit, Pulogadung dan Jatinegara.

Saat ini Polres beserta pemerintah kota (Pemkot) Jakarta Timur tengah mencari solusi untuk menyelesaikan tawuran yang terjadi di Kebon Singkong.