Bagikan:

BOGOR - Pasangan Cawalkot Bogor nomor urut 2 Atang Trisnanto dan Annida Allivia akan melakukan enam langkah strategis reformasi birokrasi untuk mendorong aparatur sipil negara (ASN) Pemkot Bogor Profesional dan berintegritas.

Atang mengakui bahwa upaya untuk melakukan reformasi birokrasi bukanlah pekerjaan yang mudah. Hal itu dipaparkan Atang-Annida dalam debat Pilwalkot Jumat 8 November 2024.

Pun demikian, Atang memaparkan enam langkah konkret yang akan dilakukannya untuk membangun budaya integritas, profesionalitas, dan inovasi di lingkungan Pemkot Bogor.

"Saya kira membuat reformasi birokrasi dan menata pemerintahan kita untuk lebih baik ini bukan pekerjaan yang mudah, tapi insyaallah bisa kita lakukan ketika kita punya niat yang kuat," ungkap Atang.

Ia mengatakan pentingnya rasa nyaman dan kebersamaan antara kepala daerah dengan seluruh jajarannya.

Atang memaparkan enam langkah strategisnya untuk menciptakan pemerintahan yang profesional dan berintegritas, pertama kata Atang, dirinya berkomitmen untuk menjadi pemimpin yang hadir dan berperan sebagai rekan bagi tim dan jajaran yang bekerja bersamanya selama lima tahun ke depan.

Kedua, lanjut Atang, penerapan Sistem Reward and Punishment mengacu pada aturan dan regulasi dari Kementerian PAN RB, untuk itu, Atang berencana menerapkan sistem itu untuk mendorong kinerja yang lebih baik.

"Ketiga, kita perlu perubahan paradigma kerja. Kita ingin membangun pola pikir pelayanan berbasis keikhlasan dan niat ibadah, sehingga para aparatur dapat bekerja dengan ketenangan dan ketulusan," katanya.

Keempat, lanjut Atang adalah peningkatan Kapasitas sumber daya manusia (SDM), pihaknya akan memberikan pelatihan dan pembekalan sesuai dengan standar yang berlaku menjadi salah satu upaya dirinya untuk memastikan peningkatan kompetensi aparatur.

"Kelima adalah penerapan keadilan tanpa diskriminasi. Kami bertekad untuk menghilangkan praktik "like and dislike" dan memastikan semua pegawai mendapatkan perlakuan yang adil dan merata," jelasnya.

Keenam, dirinya berkomitmen untuk menjadi pemimpin yang selalu hadir, mendengar, dan menyelesaikan masalah internal secara bijak tanpa membuka isu ke publik.

"Insyaallah, kalau pemimpin hadir dengan cara demikian pemimpin yang mendengar, yang adil, mudah-mudahan kita bisa menerapkan reformasi birokrasi di Kota Bogor yang kita cintai," pungkasnya.

Sementara, Ketua Jabar Putih Kota Bogor Adityawarman Adil mengatakan yang disampaikan Atang dan Annida dalam debat pekan lalu merupakan hasil serapan dari  masyarakat serta pengalaman Atang selama lima tahun menjadi ketua DPRD Kota Bogor.

“Semua yang disampaikan Insyaallah pas di hati masyarakat Bogor. Tidak ada yang muluk-muluk. Menunjukkan Kang Atang memang terbiasa ada di lingkungan legislatif, pemerintah dan masyarakat. Beliau ingin warga Bogor memberi restu dengan ikhlas,” katanya.

Menurut Adit sapaannya, sebagai mitra pemerintahan Bima Arya dan Dedie Rachim 2019-2024, koordinasi antara Atang dan Bima Arya sebagai pucuk pimpinan legislatif dan eksekutif menghasilkan Bogor Berlari, menuju nyaman untuk semua, seperti yang dicita-citakan Atang-Annida ke depan.

“Kang Atang dan Teh Annida, kami percayai, kami yakini kolaborasi yang tepat. Gen Z banyak jadi swing voters atau calon pemilih yang dalam posisi bingung. Kekompakan Atang dan Annida dalam debat, patut jadi pijakan keluarga Bogor memilih. Mereka pasangan lengkap  Insyaallah,” kata dia.