BOGOR – Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Bogor 2024 tinggal hitungan hari. Pasangan calon (Paslon) Atang Trisnanto dan Annida Allivia mengajak anak muda untuk aktif dalam kontestasi politik saat ini dan sekaligus mengingatkan aparatur sipil negara (ASN) agar menjaga netralitas selama proses pemilu.
Pada 27 November mendatang, Pilwalkot Bogor akan digelar secara serentak di 1.530 TPS di 6 kecamatan. Calon Wakil Wali Kota Annida Allivia menyerukan kepada seluruh generasi muda Bogor untuk memanfaatkan hak pilih mereka.
“Sebagai generasi penerus, kita punya tanggung jawab besar memastikan pemimpin terpilih membawa perubahan positif bagi Bogor. Jangan sia-siakan kesempatan untuk menentukan arah pembangunan kota kita,” ujar Annida, Kamis 21 November.
Menurutnya, peran anak muda sering kali dianggap kecil, padahal suara mereka sangat berpengaruh.
“Kita bisa membawa isu-isu penting seperti pendidikan, teknologi, dan lingkungan menjadi prioritas. Tapi, itu hanya mungkin jika kita aktif memilih dan terlibat,” tambahnya.
Annida menekankan bahwa pemilih pemula merupakan salah satu segmen terbesar di Pilwakot 2024. Ia juga mengimbau generasi muda untuk tidak terpengaruh oleh golput atau hoaks yang beredar.
“Kalian adalah agen perubahan. Mari tunjukkan bahwa anak muda Bogor punya suara dan peduli. Jangan lupa cek nama di daftar pemilih tetap, pelajari visi-misi calon, dan pilih dengan hati nurani,” katanya penuh semangat.
Selain itu, Annida mendorong komunitas dan organisasi kepemudaan untuk menggelar diskusi, kampanye kreatif, hingga sosialisasi guna meningkatkan partisipasi anak muda.
“Perubahan besar dimulai dari langkah kecil. Datang ke TPS dan gunakan hak suara kalian. Itu langkah awal untuk membangun Bogor yang lebih baik!” serunya.
Ia menutup dengan ajakan yang penuh semangat: “Tunggu apa lagi? Ayo, anak muda Bogor, tunjukkan kepedulianmu dan jadilah bagian dari sejarah Pilwalkot Bogor 2024!”
Sementara, calon Wali Kota Bogor, Atang Trisnanto, menegaskan pentingnya netralitas ASN dalam menjaga keberhasilan Pilwalkot Bogor 2024. Ia mengungkapkan, berdasarkan data Bawaslu Jawa Barat, pelanggaran netralitas ASN mendominasi dari total 131 pelanggaran Pilkada di berbagai wilayah.
“Netralitas ASN adalah kunci untuk memastikan Pilwakot berjalan jujur, adil, dan demokratis,” kata Atang.
Ia menekankan bahwa ASN harus berdiri di tengah, tidak memihak salah satu calon secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini, menurutnya, penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemilu.
“ASN adalah pelayan masyarakat, bukan alat politik. Peran mereka harus tetap fokus pada pelayanan publik tanpa intervensi politik,” tegasnya.
Atang juga mengingatkan ASN untuk mematuhi aturan hukum seperti Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN dan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS. Ia mendorong Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bogor untuk lebih ketat mengawasi potensi pelanggaran.
BACA JUGA:
Sebagai penutup, Atang mengajak masyarakat turut mengawasi netralitas ASN selama proses Pilwakot berlangsung.
“Partisipasi masyarakat sangat penting. Laporkan jika menemukan pelanggaran, tapi tetap sertakan bukti valid. Bersama-sama, kita wujudkan Pilwakot yang jujur, adil, dan bermartabat,” ujarnya.
Dengan netralitas ASN yang terjaga, diharapkan Pilwalkot Bogor 2024 dapat berlangsung aman, damai, dan menghasilkan pemimpin yang benar-benar pilihan rakyat.