Bagikan:

JAKARTA - Militer Israel melancarkan lima serangan udara di pinggiran selatan Beirut yang dikuasai Hizbullah. Serangan ini dilakukan setelah menteri pertahanan Israel mengesampingkan opsi gencatan senjata di Lebanon sampai tujuan Israel tercapai.

Dilansir Reuters, asap membubung di atas Beirut ketika ledakan mengguncang ibu kota pada Selasa, 12 November.

Ledakan tersebut menyusul peringatan militer Israel yang diposting di media sosial yang mengidentifikasi 12 lokasi di pinggiran selatan dan mengatakan akan segera mengambil tindakan terhadap lokasi tersebut.

Israel memperingatkan warga mereka berada di dekat fasilitas Hizbullah.

Belum ada laporan mengenai korban jiwa akibat serangan terbaru tersebut. Sebagian besar penduduk telah meninggalkan pinggiran selatan sejak Israel mulai mengebom daerah tersebut pada September.

Di Israel, sirene serangan udara terdengar di beberapa bagian utara, membuat penduduk berlarian mencari perlindungan, dan militer mengatakan sejumlah target udara yang “mencurigakan” diluncurkan dari Lebanon. Tidak ada laporan korban luka.

Dipicu oleh perang Gaza, konflik di perbatasan Lebanon-Israel telah berlangsung selama setahun sebelum Israel melancarkan serangan pada September, menggempur wilayah yang luas di Lebanon dengan serangan udara dan mengirim pasukan ke selatan.

Israel telah memberikan pukulan berat terhadap Hizbullah selama tujuh minggu terakhir, menewaskan banyak pemimpin puncaknya termasuk Hassan Nasrallah, meratakan sebagian wilayah pinggiran selatan Beirut.

Serangan juga menyebabkan kerusakan besar di desa-desa perbatasan di Lebanon selatan.

Bertemu dengan staf umum Israel untuk pertama kalinya, Menteri Pertahanan Israel yang baru diangkat, Israel Katz, mengatakan tidak akan ada gencatan senjata di Lebanon sampai Israel mencapai tujuannya.

“Israel tidak akan menyetujui pengaturan apa pun yang tidak menjamin hak Israel untuk menegakkan dan mencegah terorisme sendiri, dan memenuhi tujuan perang di Lebanon – melucuti senjata Hizbullah dan penarikannya ke luar Sungai Litani dan memulangkan penduduk utara dengan selamat. ke rumah mereka,” sambungnya.