JAKARTA - Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Gerakan Mahasiswa Kosgoro, HMU Kurniadi, mengusulkan Raden Mas Margono Djojohadikoesoemo untuk dianugerahi gelar Pahlawan Nasional. Menurut HMU Kurniadi, Margono memiliki jasa yang sangat besar bagi Republik Indonesia, yang perlu dihargai melalui pengakuan resmi.
“Sejarah mencatat, Raden Mas Margono memberikan kontribusi nyata terhadap kemerdekaan Indonesia yang masih muda. Bank Indonesia, Bank BNI, serta diplomasi yang mengarah pada pengakuan kemerdekaan Indonesia secara de facto oleh negara-negara lain, adalah bukti kontribusi beliau,” kata HMU Kurniadi di Taman Makam Pahlawan Tanah Kusir, Jakarta, pada Minggu, 10 November 2024.
HMU Kurniadi menjelaskan, Raden Mas Margono bukan hanya seorang tokoh yang berperan dalam perjuangan fisik, tetapi juga dalam perjuangan diplomasi dan ekonomi. “Kami telah melakukan riset selama enam bulan, dan kami menemukan bahwa kontribusi beliau dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia sangat menginspirasi,” tambah HMU Kurniadi.
Sebagai pejabat yang bertanggung jawab dalam masalah ketahanan pangan, Margono turut berperan dalam diplomasi yang dipimpin oleh Perdana Menteri Sjahrir. Salah satu langkah besar adalah pengiriman beras ke India. Selain itu, saat Agresi Militer II oleh Belanda pada tahun 1948, Margono turut mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan menyelamatkan tujuh ton emas dari BNI. Emas tersebut dijual ke Macau, dan hasil penjualannya digunakan untuk mendukung perjuangan Indonesia, seperti pembelian bahan pangan, biaya diplomasi, serta pembiayaan kebutuhan perang melawan Belanda.
BACA JUGA:
Raden Mas Margono juga merupakan ayah dari dua pemuda yang gugur dalam Pertempuran Lengkong, yaitu Kapten Anumerta Soebianto Djojohadikoesoemo dan Taruna Soejono Djojohadikoesoemo.
Dalam risetnya, HMU Kurniadi, yang juga sedang menyelesaikan pendidikan doktoralnya di Universitas Diponegoro, menambahkan bahwa tokoh lain, seperti Sarwo Edhie Wibowo dan Syaikhona Kholil Bangkalan, juga layak mendapat gelar Pahlawan Nasional.