Bagikan:

JAKARTA - Taipan teknologi Elon Musk bergabung dalam pembicaraan telepon antara Presiden terpilih AS Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sehari setelah pemilihan presiden, menurut sumber yang mengetahui situasi tersebut.

Trump sedang bersama Musk di Mar-a-Lago ketika Zelensky menelepon untuk memberi selamat kepada Trump. Sumber menebut panggilan telepon itu menjadi percakapan yang positif dan ramah.

Sumber tersebut berbicara kepada CNN dengan syarat anonim karena sensitifnya percakapan tersebut.

Dalam percakapan telepon, Zelensky berterima kasih kepada Musk atas bantuannya dalam menyediakan komunikasi melalui Starlink ke Ukraina dalam perang yang sedang berlangsung dengan Rusia.

Sumber tersebut mengatakan percakapan telepon tersebut berlangsung sekitar tujuh menit dan tidak ada kebijakan yang dibahas.

Zelensky sebelumnya mengatakan dirinya menelepon Trump pada Rabu dan mengucapkan selamat kepadanya atas kemenangan telak bersejarahnya.

“Kami sepakat untuk mempertahankan dialog yang erat dan memajukan kerja sama kami. Kepemimpinan AS yang kuat dan tak tergoyahkan sangat penting bagi dunia dan perdamaian yang adil,” tulis Zelensky.

CNN menghubungi tim Musk dan Trump mengenai panggilan telepon tersebut, yang pertama kali dilaporkan oleh Axios.

Kemenangan Trump terjadi pada saat yang genting dalam konflik di Kyiv ketika Rusia memperoleh keuntungan di wilayah timur Donbas, yang ingin dikuasai sepenuhnya oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Sepanjang kampanye, Trump meragukan kelanjutan komitmen AS terhadap Kyiv lebih dari dua setengah tahun setelah pasukan Rusia melakukan invasi.

Dia juga melontarkan komentar yang menunjukkan AS dapat menekan Ukraina agar melakukan gencatan senjata yang tidak mudah dengan Rusia.

Musk menghabiskan lebih dari 118 juta dollar AS pada kampanye Trump pada tahun 2024. Elon Musk mengusulkan dirinya untuk memimpin upaya luas untuk memangkas pengeluaran di dalam pemerintahan federal.

Dia juga mendapat manfaat dari kontrak federal senilai miliaran dolar, termasuk dari NASA, militer, dan lembaga pemerintah AS lainnya.

Bergabungnya miliarder ini dalam percakapan telepon Trump dengan Zelensky menimbulkan pertanyaan tentang seperti apa pengaruhnya terhadap pemerintahan mendatang.