Bagikan:

JAKARTA - Hakim Amerika Serikat (AS) menunda tenggat waktu dalam kasus subversi pemilu yang menyeret Donald Trump pada tahun 2020.

Putusan ini dilakukan setelah jaksa federal mengatakan mereka bergulat dengan "keadaan yang belum pernah terjadi sebelumnya" ketika Trump akan kembali ke Gedung Putih.

Hakim Distrik AS Tanya Chutkan di Washington menyetujui permintaan dari Penasihat Khusus Jack Smith, yang mengadili kasus pidana tersebut, untuk menunda tenggat waktu, sesuai dengan perintah pengadilan.

Dilansir Reuters, Sabtu, 9 November, jaksa penuntut menulis penundaan itu diperlukan "untuk memberikan waktu bagi pemerintah untuk menilai keadaan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini dan menentukan arah yang tepat ke depan sesuai dengan kebijakan Departemen Kehakiman."

Berdasarkan kebijakan Departemen Kehakiman sejak tahun 1970an, presiden yang menjabat tidak dapat dituntut secara pidana.

Sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan kepada Reuters pada Rabu, Departemen Kehakiman sedang mendiskusikan cara untuk menyelesaikan kasus ini ketika Trump bersiap untuk kembali menjabat sebagai presiden.

Trump mengaku tidak bersalah tahun lalu atas empat dakwaan pidana yang menuduh Partai Republik berkonspirasi untuk menghalangi pengumpulan dan sertifikasi suara setelah kekalahannya pada tahun 2020 dari Partai Demokrat Joe Biden.

Upaya Trump dan sekutunya untuk membalikkan kemenangan Biden mencapai puncaknya dengan serangan mematikan pada 6 Januari 2021 di Gedung Capitol AS menyusul pidato berapi-api presiden saat itu di dekat Gedung Putih.

Dalam pemilu AS, Selasa 5 November, Trump mengalahkan Wakil Presiden Partai Demokrat Kamala Harris, kemenangan yang pasti akan mengakhiri dua kasus federal terhadapnya.

Pengacara Trump dijadwalkan akan memberikan tanggapan pada 21 November terhadap argumen Smith, kasus tersebut dapat dilanjutkan setelah Mahkamah Agung AS memberikan kekebalan luas kepada mantan presiden dari penuntutan atas tindakan resmi yang diambil saat menjabat.

Smith mengatakan jaksa penuntut akan memberi tahu hakim pada 2 Desember bagaimana mereka mengajukan usulan untuk melanjutkan kasus tersebut.