Bagikan:

LUBUKBASUNG - Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Agam, Sumatera Barat mencatat sekitar lima ton ikan milik petani di Danau Maninjau mati mendadak. Diduga ikan mati karena angin kencang dan curah hujan tinggi.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Edi Natrial mengatakan lima ton ikan jenis nila itu milik petani di Galapuang, Nagari Tanjung Sani, Kecamatan Tanjungraya.

"Lima ton ikan siap panen itu milik 15 orang petani dengan kematian 300 kilogram sampai satu ton," katanya dikutip Antara, Kamis, 8 April.

Pada Selasa, 6 April, ikan mulai pusing dan mati akibat kadar oksigen berkurang di dasar setelah naiknya air dari dasar danau.

"Bangkai ikan mengapung di permukaan danau dan petani mengalami kerugian sekitar Rp100 juta," katanya.

Edi mengimbau petani untuk segera memanen ikan dan bagi yang belum siap panen, pindahkan ke kolam air deras. Selain itu, petani diminta tidak menebar bibit ikan, karena potensi kematian ikan cukup tinggi saat cuaca ekstrem ini.

"Imbauan itu dalam mengantisipasi kerugian bagi petani," katanya.

Kematian ikan di Danau Maninjau selama Januari sampai 8 April 2021 sebanyak 20 ton. Sebelumnya, ikan milik petani di Danau Maninjau mati sebanyak 15 ton pada Januari dan Februari. Ikan itu mati tersebar di Nagari Kotomalintang dan Bayua.