Bagikan:

JAKARTA - Sekitar 50 proyektil melintasi Lebanon selatan ke wilayah Israel. Beberapa proyektil berhasil dicegat, sementara yang lain terkena dampaknya.

Proyektil tersebut melintas ketika sireine berbunyi di wilayah Galilea Atas dan Barat Israel pada Selasa, 29 Oktober siang, kata IDF.

Satu orang tewas dalam serangan di kota utara Ma'alot-Tarshiha, layanan darurat Israel Magen David Adom (MDA) melaporkan.

Ada kerusakan besar di lokasi kejadian, kata seorang petugas medis MDA dilansir CNN.

Sementara itu, serangan Israel di Lembah Bekaa Lebanon menewaskan lebih dari 60 orang di belasan kota. Petugas penyelamat masih mengeluarkan jenazah dari reruntuhan pada Selasa, 29 Oktober pagi.

Israel meningkatkan serangan udaranya di Lebanon selama sebulan terakhir, dengan mengatakan mereka menargetkan kelompok bersenjata Hizbullah Lebanon

Pejabat Lebanon, kelompok hak asasi manusia dan penduduk kota yang terkena dampak mengatakan serangan tersebut tidak pandang bulu.

Tidak ada perintah evakuasi yang diberikan untuk kota mana pun yang diserang dalam semalam. Gubernur distrik Bachir Khodor mengatakan 67 orang tewas dan lebih dari 120 orang terluka dan jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat.

“Itu hanya orang-orang yang berhasil diselamatkan dari reruntuhan dan kami masih belum mengetahui jumlah korban jiwa secara pasti. Ini adalah hari paling kejam bagi Baalbek dalam setahun terakhir,” kata Khodor kepada Reuters.

Korban tewas termasuk sembilan orang tewas di Ram, kata Wali Kota Nazih Noun, termasuk seorang wanita dan empat anaknya.