AMBON - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Maluku memberikan apresiasi kepada pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Maluku yang telah melaksanakan debat publik dengan baik, tanpa adanya pelanggaran.
“Kami sangat mengapresiasi para calon yang telah menunjukkan sikap profesional dan saling menghormati, sehingga debat dapat berjalan dengan tertib dan teratur,”kata Koordinator Divisi (Kordiv) SDM, Organisasi dan Diklat Bawaslu Provinsi Maluku Stevin Melay, di Ambon, Sabtu.
Menurutnya, selama Bawaslu melakukan pengawasan secara melekat pada debat perdana ini, tata cara dan prosedur serta ketaatan tata tertib sudah dilakukan dengan baik oleh ketiga pasangan calon maupun pendukung.
Ia mengatakan, meski sempat ada pertanyaan dari salah satu pasangan yang mengajukan pertanyaan menggunakan bahasa asing, tetapi pasangan calon lain yang menerima pertanyaan tersebut dapat memahami, jadi hal tersebut tidak menjadi pelanggaran serius.
BACA JUGA:
“Tadi juga beberapa kali kami meminta para pendukung untuk tidak memberikan tepuk tangan ketika para kandidat sedang memberikan penjelasan dan mereka mentaati semuanya sehingga berjalan lancar,” ujarnya.
Ia menyatakan bahwa pelaksanaan debat kali ini menunjukkan komitmen yang tinggi dari masing-masing paslon untuk menjunjung tinggi prinsip-prinsip demokrasi.
Dalam debat tersebut, para paslon tidak hanya memaparkan visi dan misi mereka, tetapi juga menjawab pertanyaan dari moderator dengan antusias.
Bawaslu menilai bahwa debat ini tidak hanya menjadi ajang bagi paslon untuk memperkenalkan diri, tetapi juga untuk mendiskusikan isu-isu penting yang dihadapi oleh masyarakat Maluku.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga etika dalam berkompetisi. “Kami berharap keberhasilan pelaksanaan debat ini dapat menjadi contoh positif bagi calon pemimpin lainnya untuk selalu mematuhi aturan dan menjaga integritas proses demokrasi,” tambahnya.
Sebagai lembaga yang bertugas mengawasi pelaksanaan pemilu, Bawaslu Maluku berkomitmen untuk terus memantau setiap tahapan pemilu, termasuk kampanye dan pemungutan suara, guna memastikan bahwa semua berlangsung dengan transparan dan adil. “Kami ingin memastikan bahwa pemilih memiliki informasi yang cukup untuk membuat keputusan yang tepat,” ucapnya.
Ia juga mengimbau kepada seluruh pasangan calon dan pendukung agar tetap menjaga stabilitas hingga selesai masa kampanye. Karena yang paling penting adalah menjaga kesatuan selama tahapan Pilkada. “Kami berharap, pada debat kedua nantinya, dapat berjalan seperti saat ini, dan KPU dapat memperbaiki kekurangan,” harap Stevin.
Diketahui, debat perdana Pilgub Maluku diikuti langsung tiga paslon diantaranya paslon nomor urut 1, Jefri Apolly Rahawarin-Abdul Mukti Keliobas (JAR-AMK), Paslon nomor urut 2, Murad Ismail-Michael Wattimena (MI-MM) dan Paslon nomor urut 3, Hendrik Lewerissa-Abdulah Vanath (HL-AV).
Debat perdana ini mengangkat tema “Akselerasi Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Menuju Maluku yang Berdaya Saing dan Berbudaya Berbasis Kearifan Lokal”, berlangsung selama 120 menit atau dua jam.