JAKARTA - Hamas belum memilih pemimpin baru menyusul pembunuhan Yahya Sinwar.
Hal ini disampaikan Wakil Kepala Biro Politik Hamas Mousa Abu Marzouk saat berkunjung ke Rusia.
“Belum, kami masih berdiskusi,” katanya dilansir CNN dari media pemerintah Rusia RIA Novosti, Kamis, 24 Oktober.
Hamas menurut Abu Marzouk akan mengumumkan pemimpin baru setelah nantinya terpilih.
Marzouk yang sebelumnya bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov, juga mengatakan dua warga negara Rusia yang saat ini disandera di Gaza akan dibebaskan terlebih dahulu jika ada kemungkinan pertukaran tahanan sebagai tanda penghormatan kepada Moskow.
Dua sandera Rusia, Alexandre Troufanov dan Maxim Herkin merupakan tentara Israel, yang akan ditukar dengan tahanan Palestina yang berada di wilayah Israel jika kesepakatan terjadi.