JAKARTA - Pekan-pekan telah dilalui dalam status kewaspadaan pandemi COVID-19. Bosan mulai menghantui. Pun di Selandia Baru. Di sana, pemerintah tak cuma mencari cara mengakhiri penyebaran virus, tapi juga bagaimana menghilangkan kebosanan masyarakat, khususnya anak-anak di tengah situasi lockdown. "Bear hunt" jadi solusi.
Pemerintah Selandia Baru sadar anak-anak butuh hiburan. Bear hunt alias perburuan boneka beruang diharap dapat membantu anak-anak Selandia Baru tetap sibuk saat lockdown selama sebulan penuh. Puluhan ribu keluarga ikut dalam kegiatan tersebut, termasuk Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Jacinda Ardern.
Kegiatan ini terinspirasi dari buku anak-anak populer We Going on a Bear Hunt karya Michael Rosen. Cara ikut permainan ini cukup mudah, orang-orang akan menaruh boneka beruang mereka di jendela yang menghadap ke jalan. Anak-anak nantinya "berburu" untuk beruang di lingkungan mereka.
PM Jacinda Ardern membenarkan bahwa dia juga meletakkan boneka beruang di jendela depan Premier House di Wellington. Di sana, Ardern mengisolasi diri bersama anak dan tunangannya, Neve dan Clarke Gayford.
Penyelenggara perburuan boneka beruang, Annelee Scott, mengatakan, perburuan itu dirancang untuk menghibur anak-anak. Anak-anak akan sibuk menata boneka sedemikian rupa agar dapat terlihat dari jendela.
Selain dapat melihat boneka-boneka di lingkungan mereka, anak-anak juga dapat sibuk mengatur baju boneka beruang dan mengganti boneka beruang mana yang akan dipajang setiap hari. Menyenangkan, pastinya.
I'm by the window with some friends hoping to see people going on a #bearhunt. pic.twitter.com/l1XFdc2EtG
— Adventures with Gauss the Panda (@Adventure_Gauss) March 25, 2020
Melansir The Guardian, Rabu 1 April, seorang siswa bernama Jiavra Cohen tengah mengisolasi diri dengan keluarganya di Auckland. Cohen mengatakan, setiap hari ia dan ibunya menata boneka beruang sebagai pemandangan baru di teras mereka. Terkadang boneka beruang mereka tata seperti sedang piknik dan memancing.
"Ibu dan aku menata adegan baru setiap hari, tapi adegan memancing itu salah satu hobi favorit ayahku. Memunculkan ide adalah pengisi waktu yang baik ketika saya telah menyelesaikan tugas saya. Ibu juga senang mengobrol dari teras dengan tetangga kita," kata Cohen.
Orang-orang yang tidak memiliki boneka beruang akan melukis atau membuatnya. Tak hanya boneka beruang, mereka melukis karakter lain serta karakter anak-anak di jendelanya, termasuk burung Kiwi, Shrek dan Donkey, Woody dan Buzz Lightyear dari Toy Story.
Tak hanya di Selandia Baru, perburuan boneka beruang juga dilakukan di negara lain seperti di Irlandia dan Australia. Perburuan boneka beruang juga merupakan penghormatan bagi sang penulis buku, Micahel Rosen. Ia saat ini berada di rumah sakit dalam perawatan intensif. Namun, tidak diketahui penyakit apa yang dideritanya kini.
"Segera sembuh, perburuan boneka beruang membuat kita semua tetap waras dalam minggu terakhir selama lockdown," tulis seorang ibu Selandia Baru di Facebook.
BACA JUGA:
Kasus COVID-19 yang terkonfirmasi sebanyak 708 kasus, satu orang meninggal dunia dan 83 orang berhasil sembuh. Selandia Baru kini berada di tengah-tengah periode lockdown, salah satu kebijakan paling ketat yang sudah dilakukan oleh beberapa negara di dunia.
Pergi ke luar dilarang, kecuali untuk membeli persediaan penting, seperti makanan dan obat-obatan. Di samping itu, olahraga juga diperbolehkan, dengan catatan tidak boleh terlalu jauh dari rumah.