Bagikan:

YOGYAKARTA - Ace Hasan Syadzily, atau yang memiliki nama lengkap Tubagus Ace Hasan Syadzily, lahir pada 19 September 1976 di Pandeglang, Banten. Ia berasal dari keluarga yang kuat dengan tradisi pesantren dan aktivitas politik.

Ayahnya, KH Tb A. Rafei Ali, adalah pengasuh Pondok Pesantren Annizhomiyyah di Pandeglang sekaligus aktivis Golkar pada era Orde Baru. Ayahnya juga pernah menjabat sebagai anggota DPRD dari Partai Golkar selama empat periode.

Profil Ace Hasan Syadzily

Melansir dari situs Ace-Hasab, pendidikan Ace dimulai di Labuan, kemudian dilanjutkan ke Pondok Pesantren Cipasung di Tasikmalaya dan Pondok Pesantren Krapyak di Yogyakarta, tempat ia menyelesaikan pendidikan menengahnya. Ace kemudian melanjutkan studi ke jenjang Strata Satu di Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 1994.

Kemudian dirinya melanjutkan pendidikan Strata Dua (S2) di jurusan Antropologi di Universitas Indonesia, yang dirampungkan pada tahun 2004. Setelah itu, pada tahun 2010, ia menempuh pendidikan doktoral di bidang Ilmu Pemerintahan di Universitas Padjadjaran, Bandung, dan meraih gelar doktornya pada tahun 2014.

Sejak masa sekolah, Ace aktif dalam organisasi. Ketika di UIN Syarif Hidayatullah, ia menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Arab serta memimpin Senat Mahasiswa Fakultas Adab. Ace juga terpilih sebagai Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UIN Syarif Hidayatullah pada tahun 1998.

Ia aktif dalam organisasi mahasiswa seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Forum Mahasiswa Ciputat (FORMACI), di mana minatnya terhadap filsafat, ilmu sosial, dan politik semakin berkembang. Pada tahun 1998, Ace turut serta dalam gerakan reformasi yang dipelopori mahasiswa.

Pengaruh kuat dari pemikiran intelektual seperti Nurcholish Madjid (Cak Nur) memperkuat gagasan Ace tentang hubungan antara Islam dan demokrasi. Ia mempelajari banyak konsep penting seperti pluralisme, masyarakat madani, dan pentingnya pemisahan agama dari partai politik. Keterlibatan Ace dalam penelitian dan advokasi juga membawanya bekerja di beberapa lembaga riset dan organisasi masyarakat sipil, termasuk LP3ES dan Indonesian Institute for Civil Society (INCIS).

Karier Ace dalam Partai Golkar dimulai dari keterlibatannya dalam hubungan luar negeri partai di bawah pimpinan Agus Gumiwang Kartasasmita. Ia masuk ke kepengurusan DPP Partai Golkar pada tahun 2007 di bawah Ketua Umum Jusuf Kalla. Pada tahun 2012, Ace diangkat menjadi Wakil Sekretaris Jenderal setelah adanya revitalisasi dalam tubuh partai.

Ace juga pernah menjadi staf khusus anggota Dewan Pertimbangan Presiden di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pengalamannya di pemerintahan dan politik ini membuatnya mendalami berbagai aspek penting tentang kepemimpinan dan birokrasi. Ia juga aktif mengikuti berbagai program pertukaran internasional, seperti undangan dari Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat dan Jepang.

Pada tahun 2014, Ace dan beberapa politisi Golkar mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam pemilihan presiden, meskipun Partai Golkar resmi mendukung Prabowo Subianto. Pilihan ini menyebabkan adanya dualisme di tubuh Partai Golkar, namun Ace lebih memilih bergabung dengan kubu Agung Laksono yang mendukung Jokowi-JK.

Kontribusi Ace dalam politik Indonesia tidak hanya melalui Partai Golkar, tetapi juga dalam dunia akademik. Ia mengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten. Ace juga merupakan penulis produktif, dengan berbagai artikel dan buku yang membahas isu-isu sosial, politik, dan keagamaan di Indonesia.

Dalam karier politiknya di DPR, Ace pernah duduk di Komisi VIII yang membidangi masalah agama dan sosial. Selama menjabat, ia terlibat dalam pembahasan berbagai undang-undang penting, termasuk UU Perlindungan Anak dan UU Jaminan Produk Halal. Kini, ia terus aktif mendorong reformasi di tubuh Partai Golkar dengan fokus pada mewujudkan partai politik yang bersih dan berintegritas.

Baca juga berita seputar partai Golkar: Bamsoet: Fraksi Golkar Harus Berikan Pengaruh Kuat di DPR dan Kawal Pemerintahan Prabowo Subianto

Jadi setelah mengetahui profil Ace Hasan Syadzily, simak berita menarik lainnya di VOI.ID, saatnya merevolusi pemberitaan!